Warga Singapura Panik Virus Corona, Supermarket Diserbu Sampai Kosong

Warga Singapura Panik Virus Corona, Supermarket Diserbu Sampai Kosong

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wabah virus corona yang semakin memburuk akhirnya mendorong pemerintah Singapura untuk menaikkan tingkat kesiagaan negaranya menjadi Oranye. Artinya, wabah sudah mulai menyebar dari manusia ke manusia dalam tingkat yang sedang hingga tinggi.

Dikutip dari The Star, dalam tabel Kondisi Sistem Respons Wabah Penyakit (DORSCON), Kode Oranye memiliki arti bahwa wabah dianggap memiliki dampak sedang hingga tinggi di masyarakat. Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan bahwa mereka juga mengeluarkan langkah tambahan untuk meminimalisir risiko transmisi virus yang lebih luas lagi di dalam masyarakat.

Tentu saja, pengumuman ini membuat seluruh warga Singapura panik dan takut akan hal terburuk yang terjadi. Hingga tadi malam, sejumlah foto dan unggahan terbaru beredar luas melalui media sosial yang menunjukkan banyak sekali supermarket yang dipenuhi pembeli. Mereka berebut berbagai kebutuhan sehari-hari demi mengantisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi.

Dilansir laman World of Buzz, dalam sehari, sebagian besar makanan kering dan kemasan seperti mi instan, pasta, beras habis diborong warga. Hal yang sama juga terjadi pada barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti tisu toilet. Hingga antrian di kasir pun mengular sampai ke bagian belakang supermarket.

Sebuah foto juga menjadi viral yang menunjukkan rak kondom ludes terjual. Tapi, tak ada yang tahu apa hubungan kondom dengan meningkatnya kode kewaspadaan di sana. Tapi, warganet berpikir ini hal yang cukup lucu. Banyak yang mengira bahwa aktivitas ranjang akan meningkat saat orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah untuk karantina diri sendiri.

Salah satu supermarket di Singapura, Fair Price, meyakinkan para warga Singapura untuk tidak panik atau memborong segala macam kebutuhan sehari-hari karena mereka masih memiliki banyak stok di gudang.

Kebutuhan pokok yang habis di swalayan ini mengingatkan pada kondisi di mana ketersediaan masker menipis di pasaran. Akibat banyak yang membeli masker demi mencegah penyebaran virus corona, harga masker pun meroket.[vv]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita