GELORA.CO - Saling klaim dukungan antara calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta masih terus terjadi hingga hari ini.
Hal ini menarik pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubaedillah Badrun. Menurutnya, dinamika politik di DPRD DKI Jakarta saat terbelah menjadi dua.
Hal ini seiring dengan dua kandidat yang disebut sama kuatnya, yakni cawagub dari partai Gerindra Ahmad Riza Patria, dan utusan PKS Nurmansjah Lubis.
"Karena kekuatan Ariza cukup tinggi, dan potensi Bang Ancah (Nurmansjah Lubis) cukup tinggi," kata Ubaedillah Badrun dalam diskusi mingguan Polemik bertajuk 'Nanti Kita Cerita Tentang Wagub DKI Hari Ini' di Hotel Ibis Tamarin, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/2).
Lebih lanjut, Dosen Ilmu Politik UNJ ini mengkalkulasi dukungan yang harus dipenuhi Nurmansjah Lubis jika ingin menang. Di mana dilihat Ubaedillah, perolehan dukungan harus didapatkan dari 5 partai.
"Jadi kalau bisa menangkap 5 partai itu mungkin diantara dua calon itu yang akan menang. Kalau misalnya asumsi kan Gerindra berkongsi dengan PDI-P, 25+19 (kursi DPRD) belum cukup memenangkan pemilihan," jelasnya.
"Jadi kira-kira butuh tiga partai besar di DPRD untuk memenangkan kontestasi, nah PKS seperti itu," sambungnya.
Adapun untuk partai yang bisa digaet oleh PKS untuk memenangkan Nurmansjah Lubis diantaranya disebutkan oleh Ubaedillah Badrun.
"Saya kalkulasi Bang Ancah (Nurmansjah Lubis) memerlukan perjuangan dalam tanda petik menaklukkan Demokrat, menaklukkan PSI, itu suara dua partai," sebut Ubaedillah Badrun.
Sementara untuk sisa suara dukungan yang bisa digaet PKS adalah dari partai Nasdem dan Partai Amanat Nasional.
"Kalau menaklukkan PKB agak sulit ya. Lalu NasDem, PAN itu lebih dari 51 angkanya," pungkasnya. (Rmol)