GELORA.CO - Karyawati bernama Tian (25) sempat melaporkan driver Grab Car, Muhammad Imam Sohibi karena kasus salah arah. Tian sempat menaruh kecurigaan, terlebih karena Imam saat itu berkomunikasi dengan 'kode-kode' tertentu.
Dalam jumpa pers dengan media di Polda Metro Jaya, Tian menyampaikan dirinya dan Imam telah dimediasi oleh polisi terkait kejadian itu. Dalam mediasi itu, Tian pun akhirnya mengetahui maksud ucapan Imam yang semula dikira sebagai 'kode' itu.
"Saya sudah diklarifikasi (oleh penyidik) juga karena yang saya dengar ada suara bisik-bisik (menyebut kode itu)," kata Tian kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Dari hasil mediasi itu, ternyata sang sopir saat itu sedang menelepon keluarganya. Sang sopir berbisik saat mengangkat telepon, sehingga dia menduga sang sopir itu sedang memberikan kode-kode tertentu.
"Beliau menerima telepon tersebut, ternyata pada saat itu telah dijelaskan juga dan telah diperiksa di panggilan telepon dia, itu dia sedang menelepon orang tuanya, tetapi memang dia pelankan suaranya karena dia tidak mau mengganggu katanya," ungkap Tian.
Tian juga akhirnya mendapatkan penjelasan soal alat komunikasi yang digunakan Imam saat itu, ternyata telepon biasa, bukan sebuah handy talkie (HT).
"(Soal HT) itu baru perkiraan mas. Jadi saya mendengar aja nggak lihat bentuknya seperti apa," kata Tian.
Sebelumnya, Tian menyampaikan bahwa sopir Grab tersebut berkomunikasi dengan seseorang dengan kode-kode tertentu.
"Nah, di situ dia jawabnya bisik-bisik 'poin satu... masuk satu'," ucap Tian saat dihubungi detikcom, Minggu (9/2).
Seperti diketahui, kasus ini sempat viral di lini masa. Dalam akun media sosialnya, Tian menceritakan detik-detik mencekam naik Grab Car karena dibawa berputar-putar. Tian semakin curiga saat itu, manakala sopir tersebut membawanya masuk ke Tol Kebon Jeruk arah Tangerang, yang menjauh ke titik pengantaran yakni Darmawangsa, Jaksel.
Tian kemudian melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya. Polisi pun melakukan penyelidikan dan mengamankan sopir Grab bernama Muhammad Imam Sohibi. Polisi kemudian mengkonfrontir Tian dengan sang sopir itu.
Setelah dikonfrontir, akhirnya Tian menyadari bahwa kecemasannya itu terjadi karena kesalahpahaman belaka. Kasus ini pun berakhir damai dan Tian mencabut laporannya.(dtk)