Tentang Pramono Anung yang Selama Ini Larang Jokowi ke Kediri

Tentang Pramono Anung yang Selama Ini Larang Jokowi ke Kediri

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Seskab Pramono Anung mengaku telah melarang Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kediri. Ia percaya Kediri sebagai daerah angker untuk presiden.

Pramono mengungkapkan hal itu saat mengunjungi Kediri, Sabtu (15/2). Ia datang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Mereka meresmikan rusunawa di Ponpes Lirboyo, Kediri.

Saat itu, Pramono memberikan sambutan di hadapan para kiai sepuh pengasuh Ponpes Hidsyatul Mubtadien, Lirboyo. Menurutnya Kediri merupakan wilayah yang wingit untuk didatangi presiden.

Ngapunten (maaf) kiai, saya termasuk orang yang melarang Pak Presiden untuk berkunjung di Kediri," ucap Pramono disambut gelak tawa para undangan.

Sikap yang diambil Pramono bukan tanpa sebab. Pramono menceritakan bahwa dahulu, Presiden keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sempat berkunjung ke Kediri. Namun setelah itu ada gejolak di ibu kota hingga pelengseran Gus Dur dari kursi Presiden RI.

Saya masih ingat karena percaya atau tidak percaya, Gus Dur setelah berkunjung ke Lirboyo tidak begitu lama gonjang-ganjing di Jakarta. Kalau Pak Wapres tidak apa-apa," terangnya.

"Namun kalau untuk menteri, nanti kalau ada acara-acara Musyawarah Himpunan Santri Lirboyo keempat nanti tinggal memilih siapa menteri yang ingin didatangkan. Tinggal hubungi saya," imbuh Pramono.

Pernyataan Pramono menanggapi sambutan KH Kafabihi Mahrus yang menjelaskan bahwa Kediri daerah wingit atau angker untuk presiden. Namun ada cara bagi presiden yang ingin berkunjung ke Kediri dengan aman. Yaitu dengan berkunjung atau ziarah dan berdoa di Makam Syekh Al Wasil Syamsudin, Mbah Wasil Setono Gedong, Kota Kediri.

"Jadi saat berkunjung ke Kediri, juga berziarah dan berdoa di Makam Syekh Al Wasil Syamsudin, Mbah Wasil Setono Gedong, Kota Kediri. Kenapa demikian, karena Mbah Wasil merupakan penyebar agama Islam jauh sebelum para wali," jelas KH Kafabihi.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita