GELORA.CO - Lembaga survei Indo Barometer menggelar diskusi 'Mencari Pemimpin Road to Capres dan Parpol 2024'. Sebelum menjelaskan mengenai Capres 2024, Indo Barometer terlebih dahulu menyampaikan kepuasan masyarakat kepada tujuh Presiden Indonesia yang pernah memimpin.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan Presiden ke-2 RI Soeharto yang paling banyak disukai masyarakat. Nama berikutnya disusul Joko Widodo (Jokowi), Sukarno, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), BJ Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Megawati Soekarnoputri.
"Presiden paling banyak disukai adalah Soeharto 23,8 persen, disusul Joko Widodo 23,4 persen, Soekarno 23,3 persen, Susilo Bambang Yudhoyono 14,4 persen, BJ Habibie 8,3 persen, Abdurrahman Wahid 5,5 persen dan Megawati Soekarnoputri 1,2 persen," ujar Qodari di Hotel Century Park Senayan, Jakarta, Minggu (23/02/2024).
Menurutnya, Soeharto menjadi presiden yang paling disukai masyarakat Indonesia bukan tiba-tiba. Hasil survei yang dilakukan Indo Barometer pada 2011 juga memunculkan Soeharto diurutan pertama.
"Pada 2011 Soeharto 36,5 persen, kemudian Susilo Bambang Yudhoyono 20,9 persen, Soekarno 19,8 persen, Megawati Soekarnoputri 9,2 persen, BJ Habibie 4,4 persen, Abdurrahman Wahid 4,3 persen," ucap Qodari.
Qodari mengatakan, alasan Soeharto menjadi presiden yang paling disukai karena pada zaman orde baru itu fasilitas yang diberikan serba lengkap. Dari dunia pendidikan ada SD impres yang memberikan buku gratis.
"Beliau presiden nomor lengkap. Beliau bangun pendidikan SD impres, buku gratis 'Ini Budi, ini ibu Budi'. Siapa yang kasih itu, beli nggak? Gratis," kata Qodari.
Survei dilakukan pada tanggal 9 Januari 2020 sampai 15 Januari 2020. Sampel dari survei ini berjumlah 1.200 responden dari 34 provinsi. Margin of error survei sebesar 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data wawancara dan tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Berikut urutan presiden yang disukai rakyat versi Indo Barometer:
1. Soeharto: 23,8%
2. Jokowi: 23,4%
3. Sukarno: 23,3%
4. SBY: 14,4%
5. Habibie: 8,3%
6. Gus Dur: 5,5%
7. Megawati: 1,2% (dt)