GELORA.CO - Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan hubungan partainya dan Gerindra tetap baik, meski Prabowo Subianto masuk ke dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin dan PKS menjadi oposisi.
Sohibul Iman lalu bercerita soal pertemuannya dengan Prabowo di sebuah acara Golkar. Namun dia tak merinci kapan acara itu. Di forum itu, dia membeberkan sebuah pesan dari Prabowo agar tak saling melupakan, meski sama-sama punya kawan baru.
"Enggak (renggang), saya katakan kepada Pak Prabowo ya, waktu saya di (acara) Golkar. Pak Prabowo bilang ke saya, tolong dong kawan lama jangan dilupakan mentang-mentang punya kawan baru," kata Sohibul usai acara Kursus Singkat Ketahanan Nasional (KSKN) di Hotel Sahid, Jumat (21/2) malam.
"Kawan baru saya siapa, saya nggak tahu. Mungkin Pak Surya Paloh (Ketum NasDem), mungkin dianggapnya kan," lanjutnya.
Sohibul pun menegaskan tetap menganggap eks Danjen Kopassus itu sebagai kawan, meski sudah tak berkoalisi.
"Saya bilang, 'Pak kita tetap berkawan, cuma kita tidak sekutu, itu saja. Berkawan tetap, tapi kebetulan dalam kontestasi politik sekarang kita tidak bersekutu," ujar Sohibul.
Sohibul sempat menyinggung masalah ketahanan nasional, termasuk urusan militer dan TNI saat acara Kursus Singkat Ketahanan Nasional (KSKN).
Namun menurutnya, urusan ketahanan nasional tak hanya dimaknai sebagai urusan militer saja, namun juga masalah sosial khususnya kemampuan masyarakat beradaptasi dalam situasi sulit.
Terkait pernyataannya itu, Sohibul membantah ditujukan untuk Prabowo yang saat ini menjadi Menteri Pertahanan. Menurutnya, Prabowo saat ini bekerja sesuai tupoksinya dan PKS juga berusaha meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia.
"Pak Prabowo ngurusin pertahanannya biar, saya enggak menyinggung-menyinggung beliau. Sebagai Menteri Pertahanan bekerja sesuai tupoksinya. Tadi saya bilang, itu sesuatu yang tidak ada dispute (perselisihan) di kita. Kita sepakat harus tingkatkan kemampuan pertahanan kita," pungkas Sohibul.
Prabowo memang secara mengejutkan masuk ke dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Padahal, sejak awal dia bertarung keras melawan Jokowi di Pilpres 2019 dengan didukung PKS, PAN, dan Demokrat.(kp)