GELORA.CO -Nasib pilu dirasakan penghina Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Zikria Dzatil. Dia harus mendekam beberapa hari sebagai tahanan Polrestabes Surabaya setelah dirinya dilaporkan Pemkot Surabaya atas unggahan status yang dianggap menghina Risma.
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi menganggap perlakuan terhadap Zikria Dzatil sebagai hal yang kurang pantas.
Apalagi ada perangkat aparat negara yang dikerahkan untuk melaporkan warga yang kritis. Diakui Adhie, Zikria Dzatil memang merupakan bagian dari warganet yang kurang bijak dalam mengkritik.
Namun demikian, dua lantas membandingkan apa yang dilakukan Zikria Dzatil dengan pejabat yang juga kurang bijak.
Zikria Dzatil warganet tidak bijak dan bikin pejabat baperan sakit hati,” ujarnya kepada redaksi, Minggu (9/2). Sementara pejabat tidak bijak, urainya, selalu membuat kebijakan yang tidak pro rakyat. Mulai dari utang yang ugal-ugalan sehingga rakyat harus banting tulang bayar bunganya yang tinggi.
Mereka juga kerap buat kebijakan impor ugal-ugalan yang membuat petani kelimpungan. “Termasuk, bikin subsidi hilang harga-harga meroket yang bikin rakyat pun mejret. Jadi siapa yang lebih jahanam?” tutupnya.
Dalam kasus ini, Risma pada akhirnya resmi mencabut laporan terhadap penghinanya, Zikria Dzatil. Pencabutan tersebut disampaikan Risma melalui Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya, Ira Tursilowati.(rmol)