GELORA.CO - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat (PKR), Mohamed Azmin Ali, membantah dirinya telah melakukan pengkhianatan.
Sebelumnya, Senin (24/1), Azmin dan sepuluh anggota PKR lainnya dipecat dan dikeluarkan dari koalisi Pakatan Harapan (PH). Alasannya, mereka dianggap telah berkhianat secara terang-terangan mengenai jabatan Perdana Menteri.
"Ada pengkhianatan terang-terangan oleh individu-individu tertentu yang menjadi aktor utama yang jelas bertentangan dengan posisi partai soal jabatan Perdana Menteri," ujar Sekretaris Jenderal PKR, Saifuddin Nasution pada Senin.
Menanggapi pemecatan dan isu pengkhianatan atas dirinya, Azmin memberikan klarifikasi melalui akun Facebook pribadinya, Azmin Ali. Menurut Azmin, Presiden PKR, Anwar Ibrahim lah yang telah berkhianat karena berusaha untuk menggulingkan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Dijelaskan oleh Azmin, dalam beberapa bulan terakhir, Anwar Ibrahim berusaha untuk mempercepat transisi kekuasaan dengan berbagai manuver politiknya. Padahal Mahathir sendiri masih difokuskan dengan agenda pemulihan ekonomi dan reformasi birokrasi. Utamanya menjelang Konferensi APEC pada November mendatang di Malaysia.
"Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan Tun Mahathir.... Kami percaya bahwa upaya untuk memaksa Perdana Menteri untuk menentukan tanggal transfer kekuasaan adalah upaya jahat untuk membuat Perdana Menteri menjadi 'lame duck PM'," ujar Azmin dalam unggahannya pada Senin (24/2).
Upaya yang dilakukan Anwar Ibrahim pun, dikatakan Azmin, justru membuat Malaysia kewalahan. Manuver-manuver politiknya, memberikan sinyal yang salah kepada masyarakat dan investor sehingga pada akhirnya melemahkan politik dan ekonomi negeri jiran tersebut.
"Oleh karena itu, kami telah mengambil langkah proaktif untuk mengakhiri konspirasi untuk menggulingkan Perdana Menteri di tengah masa jabatan," tegas Azmin.
"Karena itu, kami sangat menyangkal tuduhan orang-orang yang menyebut kami pengkhianat. Sebaliknya, mereka yang berusaha menggulingkan Perdana Menteri dalam jangka menengah adalah pengkhianat karena mereka lebih peduli dengan agenda Perdana Menteri daripada menerapkan kebijakan pemerintah yang bertujuan memulihkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," lanjut Azmin.
Saat ini, Azmin mengaku dirinya akan memastikan kepercayaan masyarakat dan komunitas investor terhadap stabilitas dan keberlanjutan kebijakan pemerintah.
"Upaya kami membuktikan bahwa para pihak sekarang sepenuhnya menyadari kesalahan," kata Azmin merujuk pada Anwar Ibrahim dan para pendukungnya.
Adapun kesepuluh anggota PKR lainnya yang dipecat karena telah mendukung Mahathir, di antaranya Zuraida Kamaruddin, Sifuddin Abdullah, Bian Baru, Kamaruddin Jafar, Mansor Othman, Rashid Hasnon, Santhara Kumar, Ali Biju, Willie Mongin, Jonathan Yasin. (rm)