Rumahnya Dilempar Batu Jelang Aksi 212, Slamet Maarif: Dia Pikir Kita Takut Ye!

Rumahnya Dilempar Batu Jelang Aksi 212, Slamet Maarif: Dia Pikir Kita Takut Ye!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ketua Umum Persatuan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menyinggung teror pelemparan batu ke rumahnya oleh orang tak dikenal dalam Aksi 212. Slamet menegaskan dia tidak takut akan ancaman itu.

Awalnya Slamet bercerita maraknya korupsi di BUMN. Dia menilai ada yang salah dengan perusahaan negara karena korupsi tersebut.

"Yang aneh yang saya baca, ini kebanyakan korupsinya di BUMN. Dari Garuda, PLN, Pertamina, Jiwasraya, Asabri, semua di BUMN. Artinya apa? Kalau mereka yang korupsi di lembaga yang resmi punya negara, berarti ada yang salah urus dengan negara ini," ujar Slamet dari atas mobil komando di depan Gedung Sapta Pesona, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2020).

Slamet mengatakan yang bertanggung jawab atas korupsi itu adalah pihak yang memberikan jabatan. Jadi, dia menyebut, atas dasar kasus korupsi itu, massa melakukan aksi hari ini.

"Berarti yang paling tanggung jawab adalah yang memberikan jabatan terhadap BUMN. Betul. Makanya kita ke Istana kita mengingatkan. Hei yang memberikan amanat, hei yang memberikan SK, hei yang melantik, engakaulah yang mesti bertanggung jawab di hadapan rakyat, di hadapan Allah. Takbir," ungkapnya.

Slamet mengatakan FPI, GNPF, dan PA 212 akan senantiasa mengawal kasus korupsi itu. Dia berharap para koruptor tersebut segera dipenjara.

"Oleh karena kami FPI, GNPF Ulama, dan PA 212 hari ini menyatakan sikap akan terus berjuang menegakkan keadilan, melawan kezaliman. Hari ini titik awal kita yang akan berlanjut untuk menyeret koruptor, rampok-rampok uang rakyat terhadap penjara yang telah mengambil uang negara," jelasnya.

Dia meminta agar kasus itu diusut tuntas. Apabila ada pejabat dan penguasa yang terlibat dalam kasus korupsi, semestinya dihukum tegas.

"Bahkan kalau penguasa terlibat, penguasa ternyata skenario korupsi besar di Indonesia, maka kami akan tuntut untuk segera revolusi. Revolusi, revolusi. Takbir," tuturnya.

Lebih lanjut, Slamet mengatakan dia akan lantang melawan korupsi. Dia menduga pelemparan batu di rumahnya beberapa waktu yang lalu karena dirinya lantang melawan korupsi.

"Siap lawan korupsi, siap lawan korupsi. Ntar rumahnya dilempar batu lagi, ntar diancam lagi. Takut atau maju? Takut atau maju? Takbir. Ini jangan-jangan yang lempar batu ke rumah saya kalau lihat saya aksi pingsan jangan-jangan."

Slamet kemudian menegaskan dirinya tidak akan takut pada teror tersebut. "Dia pikir kita takut kali ye! Dia pikir kita takut kali ye!" teriak Slamet sambil diikuti takbir oleh peserta aksi.

Kediaman Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif di Cimanggis, Depok, diteror. Rumahnya dilempari batu oleh orang tidak dikenal.

Dirangkum detikcom, peristiwa itu terjadi pada pukul 03.00 WIB, Selasa (18/2). Slamet Maarif menyampaikan pelemparan itu terjadi dua kali.

"Saya hari ini melaporkan atas kejadian teror yang menimpa saya dan keluarga saya di mana tadi pagi jam 03.00 WIB lebih ada 2 orang yang mengendarai sepeda motor yang melempar batu ke arah jendela kaca rumah saya dan kaca jendela hancur dua-duanya," jelas Slamet Maarif kepada wartawan di Polresta Depok, Jl Marognda Raya, Depok, Selasa (18/2).

Aksi pelemparan batu yang kedua terjadi ketika Slamet sedang melaksanakan salat Subuh berjemaah di masjid dekat rumah. Adapun lemparan batu itu mengenai kaca jendela ruangan yang dijadikan musala.(dt)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita