GELORA.CO - Hasil survei yang menempatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) sebagai lembaga berkinerja baik direspons positif oleh pimpinan DPR RI.
“Alhamdulillah ini ada kabar baik. Hasil survei itu menunjukkan bahwa DPR saat ini sudah mulai mendapatkan kepercayaan masyarakat,” ucap Ketua DPR RI, Puan Maharani saat menghadiri Seminar Nasional yang dilaksanakan oleh MKD DPR RI di Jakarta, Hotel Crowne Plaza, Semanggi, Jakarta Pusat, Senin (24/2).
Puan menjadi pembicara kunci seminar yang bertema 'Arah Baru Kebijakan MKD: Upaya Menghadirkan Peradaban Hikmah’. Ikut hadir dalam acara ini Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar dan Rachmat Gobel. Ketua MKD DPR RI, Aboe Bakar Al-Habsyi dan sejumlah anggota MKD.
Menurut Puan, kenaikan kepercayaan masyarakat kepada DPR semenjak ia memimpin lembaga ini menunjukan tingginya harapan masyarakat atas kinerja DPR. Sebelumnya, pada awal Oktober 2019, survei publik yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia menunjukkan kepercayaan masyarakat di angka 40 persen.
Namun kali ini, 50,5 persen responden dalam survei Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia percaya dengan kinerja DPR RI.
“Jadi sekarang sudah mulai ada peningkatan kepercayaan atau trust dari rakyat kepada DPR, harus selalu kita tumbuhkan dan jaga. Termasuk dengan menegakkan citra dan wibawa parlemen,” ujarnya.
Menjaga kepercayaan masyarakat tentu menjadi tugas seluruh anggota parlemen. Sebab menurut Puan, perilaku satu anggota DPR akan dapat memengaruhi persepsi rakyat kepada seluruh anggota dewan.
“Sayangnya ketika satu anggota dewan berperilaku secara terhormat, belum tentu seluruh dewan akan dipandang secara positif,” urainya.
Puan menambahkan, peningkatan citra dan wibawa parlemen tidak terjadi secara otomatis. Dia mengingatkan bahwa tujuan MKD adalah menjaga serta menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat.
“Karena itulah diperlukan kode etik DPR dan Mahkamah Kehormatan Dewan,” tandasnya.
Survei Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia dilakukan pada periode 28 Januari hingga 5 Februari 2020 dengan metode multistage random sampling secara proporsional terhadap 2.197 orang di 220 desa/kelurahan. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,13 persen. (rm)