Pramono Anung Larang Jokowi ke Kediri Agar Tak Senasib dengan Gus Dur

Pramono Anung Larang Jokowi ke Kediri Agar Tak Senasib dengan Gus Dur

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kediri selama ini dianggap sebagai daerah wingit atau angker bagi presiden. Hal itu dipercaya Seskab Pramono Anung.

Pramono mengungkapkannya saat mengunjungi Kediri. Ia datang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Mereka meresmikan rusunawa di Ponpes Lirboyo Kediri.

Saat itu, Pramono memberikan sambutan di hadapan para kiai sepuh pengasuh Ponpes Hidsyatul Mubtadien Lirboyo Kediri. Menurutnya Kediri merupakan wilayah yang wingit untuk didatangi presiden. Pramono Anung secara terang-terangan melarang Presiden Joko Widodo untuk berkunjung ke Kediri.

"Ngapunten kiai, saya termasuk orang yang melarang Pak Presiden untuk berkunjung di Kediri," ucap Pramono disambut gelak tawa para undangan, Sabtu (15/2/2020).

Kehati-hatian tersebut bukan tanpa sebab. Pramono menceritakan bahwa dahulu, Presiden keempat KH Abdurrahman Wahid yang sempat berkunjung ke Kediri. Namun setelah itu ada tragedi pelengseran Gus Dur dari kursi Presiden RI.

"Saya masih ingat karena percaya atau tidak percaya, Gus Dur setelah berkunjung ke Lirboyo tidak begitu lama gonjang-ganjing di Jakarta. Kalau Pak Wapres tidak apa-apa. Namun kalau untuk menteri, nanti kalau ada acara-acara Musyawarah Himpunan Santri Lirboyo keempat nanti tinggal memilih siapa menteri yang ingin didatangkan. Tinggal hubungi saya," imbuh Pramono.

Pernyataan Pramono menanggapi sambutan KH Kafabihi Mahrus yang menjelaskan bahwa Kediri memang daerah wingit untuk presiden. Namun, ada cara jika presiden ingin berkunjung ke Kediri dan tidak terjadi apa-apa. Yaitu dengan berkunjung atau ziarah dan berdoa di Makam Syekh Al Wasil Syamsudin, Mbah Wasil Setono Gedong, Kota Kediri.

"Jadi saat berkunjung ke Kediri, juga berziarah dan berdoa di Makam Syekh Al Wasil Syamsudin, Mbah Wasil Setono Gedong, Kota Kediri. Kenapa demikian, karena Mbah Wasil merupakan penyebar agama Islam jauh sebelum para wali," jelas KH Kafabihi Mahrus.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita