GELORA.CO - Polda Jatim menggelar pertemuan dengan para pendekar silat se-Jawa Timur di Singgasana Hotel Surabaya. Pertemuan ini terkait dengan penyelenggaraan Pilkada serentak yang akan berangsung pada September yang akan datang.
Sebanyak 19 kabupaten dan kota di Jawa Timur akan menyelenggarakan pesta pemilihan kepala daerah. Pertemuan dengan para pendekar silat ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan di provinsi berpenduduk 40 juta jiwa tersebut.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan menerangkan, di Jawa Timur ada sejumlah padepokan silat. Dengan dikumpulkannya para pendekar ini, diharap dapat menjaga solidaritas dan tidak ada perpecahan.
"Pencak Silat merupakan budaya bangsa yang telah turun-temurun dan lestari hingga sekarang. Di Jatim saat ini tercatat 311 padepokan silat. Saya menghimbau jangan sampai ada perpecahan terkait perbedaan pandangan politik di Pilkada serentak nanti," kata Luki, Rabu (26/2).
Luki menyebut, pada Maret nanti, Jatim akan menerima penghargaan Juara 1 atas keberhasilan menangani konflik sosial. Hal itu tidak lepas dari peran perguruan silat yang selama ini tidak berkonflik antar perguruan.
"Prestasi tersebut tidak akan diraih tanpa dukungan dari para pendekar silat di Jatim," terang Luki.
Pada Pilkada nanti, ia tidak memungkiri akan terjadi perbedaan pandangan. Namun, Luki berharap, seluruh pendekar silat tetap menjaga persaudaraan dan soliditas antar sesama pendekar.
"Mari tetap jaga keamanan di Jatim," pesan Luki.
Polda Jatim juga akan memberikan reward kepada perwakilan pendekar silat yang turut serta dalam berbagai macam turnamen, terutama menjelang Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2020 sebentar lagi.
"Nantinya para pendekar silat yang mendapat juara dalam laga tersebut akan mendapatkan reward dari Polda Jatim," kata Luki.
Selain dihadiri para pendekar silat, acara ini juga dihadiri kapolres di jajaran Polda Jatim, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jatim, Kepala Bakesbangpol Jatim serta Ketua KONI Jatim.[rmol]