GELORA.CO - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long meminta warganya untuk waspada terhadap penyebaran virus corona. Imbauan itu ia sampaikan lewat akun Youtube resmi kantor Perdana Menteri Singapura.
Imbauan itu dikeluarkan setelah Singapura menaikkan bahaya virus corona pada level oranye. Level tersebut berada di satu tingkat lebih rendah dari level merah, tingkat tertinggi kewaspadaan bahaya virus.
Tak tanggung-tanggung, Lee mengeluarkan imbauan tersebut menggunakan 3 bahasa: Inggris, Melayu dan China. Secara garis besar, ia meminta para warga Singapura untuk mempersiapkan diri dan waspada terkait virus corona.
"Ancaman virus corona baru ini, sedang pesat berkembang. Kita mesti berani untuk segera bertindak dan dengan sewajarnya termasuk mengambil langkah-langkah tegas," kata PM Lee dalam video berbahas Melayu, Sabtu (8/2).
"Kita harus yakin bahwa bersama-sama, kita boleh (bisa) mengatasinya. kita pernah menewaskan wabak (mengatasi) SARS dahulu. kini kita lebih bersedia (siap) menangani virus baru ini," tambah dia.
Lee mengimbau masyarakat Singapura mengikuti instruksi dari Kementerian Kesehatan Singapura. Ia meminta masyarakat menjaga kebersihan, sebagai salah satu cara pencegahan virus corona.
Saat ini, sudah ada 33 kasus warganya yang positif terpapar virus corona. Status ini setara dengan wabah SARS pada 2003 silam yang menewaskan lebih dari 30 orang di Singapura.
Lee pun sudah meminta warga saling membantu satu sama lain untuk mengantisipasi virus corona.
"Ayuh (ayo) kita bantu membantu sesama jiran tetangga, sahabat handai dan rakyat yang lain khususnya mereka yang lebih memerlukan. Dalam masa-masa sukar (sulit) ini, saya terharu melilat ramai rakyat Singapura yang menghulurkan bantuan," jelasnya.
Hingga pukul 20.00 WIB, unggahan PM Lee telah disaksikan 6.142 kali dan mendapat 708 like. Sikap PM Lee tersebut merupakan yang terbaru setelah menetapkan status oranye virus corona.
Bagaimana dengan Indonesia?
Saat ini, belum ada laporan di Indonesia ada yang positif terkena virus corona. Presiden Jokowi sampai saat ini belum memberikan pernyataan resmi seperti PM Lee melalui Youtube.
Namun ia telah menggelar ratas bersama sejumlah menteri, untuk mengantisipasi virus corona masuk RI. Jokowi pada Selasa (4/2), meminta para menteri mengambil peluang terkait larangan yang diterapkan beberapa negara untuk pergi ke China.
Larangan itu untuk menghambat penyebaran virus corona. Lewat akun instagramnya Presiden Jokowi telah meminta warga untuk waspada terhadap virus corona.
Jokowi sejauh ini memang belum mengunggah atau menyampaikan imbauan langsung secara resmi ke masyarakat secara luas. Ia hanya memberi arahan ke kementerian dan lembaga untuk meyusun strategi pencegahan virus corona.
Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BNPB ia menyinggung sedikit menyinggung kesiapan Indonesia dalam menghadapi wabah virus corona.
Meski belum ada warga Indonesia yang terpapar virus corona, pemerintah tetap waspada. Segala skenario, hingga menghadapi hal terburuk harus disiapkan.
"Kita harus punya skenario kalau itu terjadi. Ya moga-moga enggak terjadi di negara kita. Kalau terjadi harus punya skenario apa. penyiapan apa, di mana, dikerjakan apa. Step-step itu harus kita miliki," jelas dia.
"Karena kalau tidak, kita akan tergagap-gagap," sambung dia.
Jokowi juga meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk mewaspadai dan mengawasi masuknya virus corona.
"Saya sudah perintahkan ke Menkes untuk mengawasi secara detail (masalah virus corona), diawasi, dan kita kan juga sudah siap men-cek dengan scanner setiap kedatangan dari luar," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/1).(*)