GELORA.CO - Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengatakan, mundurnya Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dari jabatannya akan membawa dampak bagi Indonesia. Apalagi hubungan Mahathir dengan Indonesia cukup mesra. Mahathir mengalami kenangan dengan 5 presiden di Indonesia mulai dari Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
Waktu terpilih sebagai PM, Mahathir memilih Indonesia sebagai negara pertama dalam kunjungannya. Ini mengindikasikan dua bangsa ini sangat akur," ujar Jerry Massie kepada Harian Terbit, Senin (24/2/2020).
"Dengan mundurnya Mahathir maka akan dibangun lagi hubungan tersebut,"
Jerry menuturkan, dampak yang akan dialami Indonesia dengan mundurnya Mahathir, yakni kerja sama dibidang pertahanan dan keamanan (hankam) dan sosial budaya (sosbud) dan juga ekonomi yang selama ini dibangun Indonesia-Malaysia. Apalagi saat ini Mahathir telah menghentikan sejumlah pilot project bahkan investasinya dengan China.
"Dengan mundurnya Mahathir maka sejumlah kerja sama bakal mengalami jalan terjal. Jadi memang ada kerugian juga untuk Indonesia, terutama di bidang industri dan ekonomi," paparnya.
Jerry memaparkan, agar kerugian Indonesia tidak terlalu besar akibat mundurnya Mahathir maka tetap jaga hubungan bilateral dengan Indonesia. Apalagi Malaysia juga penting bagi Indonesia untuk sama - sama memajukan kawasan Asean. "Mahatir Muhammad itu penting bagi Indonesia. Karena beliau sudah bersahabat dengan 5 presiden Indonesia,," tandasnya.
Sementara itu, pengamat politik dari Point Indonesia (PI) Karel Susetyo mengatakan, mundur nya Mahatir tentu bukan momen yang spesial, mengingat sistem kabinet parlementer yg dianut oleh Malaysia sangat memungkinkan terjadinya pergantian kabinet kapan saja. Apalagi Mahatir pernah berjanji bahwa dirinya akan mundur setelah pelaksanaan KTT Apec di Malaysia.
"Soal apa dampaknya bagi Indonesia, saya rasa dampaknya tidak akan berpengaruh banyak terhadap relasi RI dan Malaysia. Karena pengganti Mahathr dari Koalisi Pakatan Harapan memiliki kedekatan dengan RI, seperti figur Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail dan Ling Guang Em. Pun juga apabila Koalisi Barisan Nasional yang akan menggantikan koalisi PH nantinya, tidak akan mengganggu hubungan kedua negara.
Diketahui PM Malaysia, Mahathir Mohamad, telah mengajukan surat pengunduran diri kepada Raja Malaysia hari ini. Ini dilakukan Mahathir setelah Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang menaunginya memutuskan keluar dari koalisi pemerintahan Pakatan Harapan (PH) yang berkuasa. Berbagai spekulasi pun beredar bahwa PPBM akan membentuk pemerintahan baru tanpa Anwar Ibrahim.(ht)