GELORA.CO - Presiden Joko Widodo disarankan untuk tidak datang ke Kediri, Jawa Timur untuk meresmikan ground beaking Bandara baru April mendatang.
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung saat berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo Sabtu (15/2) mengakui bahwa dirinya yang memberi masukan ke Jokowi.
Politisi PDIP itu mengaku khawatir kedatangan Jokowi ke Kediri akan mempengaruhi kekuasannya sebagai Presiden.
Pramono menyontohkan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) yang lengser dari kursi Presiden tak lama setelah berkunjung ke Kediri.
Merespons masukan Pramono anung, Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan mengaku heran dengan sikap Pramono.
Menurut Syahganda, sebagai alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tidak sepatutnya Pramono berperilaku begitu. Kata Syahganda, mahasiswa ITB selalu dilatih dengan rasionalitas dan objektivitas.
"System thinking dan konsep teknologi menempatkan fakta sebagai basis analisis. Aneh sekali kalau Pramono Anung, tokoh alumni ITB percaya klenik dan tahayul. Kecuali dia ingin memberitahu kita bahwa Jokowi saat ini lemah?" demikian komentar Syahganda kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu malam (15/2).
Diketahui, Sekretaris kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendatangi lokasi bandara baru yang akan dibangun di Kediri.
Proyek pembangunan bandara akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan pembiayaan seluruhnya ditanggung oleh PT Gudang Garam Tbk. Sementara setelah bandara selesai dibangun, PT Angkasa Pura 1 akan menjadi pengelolanya.[rmol]