GELORA.CO - Para ahli kesehatan internasional di bawah naungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkumpul di Beijing, China, pada Minggu malam (16/2).
Tujuan pertemuan tersebut tidak lain untuk membahas virus corona baru yang dinamakan COVID-19. Virus itu ditemukan pada akhir tahun lalu di Kota Wuhan, Provinsi Hubei dan saat ini telah menyebar ke berbagai penjuru dunia.
"Para pakar internasional berpartisipasi dalam misi bersama yang dipimpin oleh WHO (China), telah tiba di Beijing dan telah mengadakan pertemuan pertama mereka dengan rekan-rekan (dari) China hari ini," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam akun Twitternya.
"Kami menantikan kolaborasi penting ini guna berkontribusi pada pengetahuan global mengenai wabah COVID-19," lanjutnya seperti yang dimuat Channel News Asia.
Berdasarkan data dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE) pada Senin (17/2), total kasus yang terkonfirmasi positif di daratan China sudah mencapai 70.5411 dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 1.770 orang.
Kendati begitu, hanya Provinsi Hubei saja yang jumlahnya terus meningkat, sementara di kawasan lainnya kasus sudah menurun selama 12 hari terakhir.
"Dampak pencegahan dan pengendalian epidemi di berbagai bagian negara sudah dapat dilihat," ujar jurubicara Komisi Kesehatan Nasional (NHC) China, Mi Feng menanggapi menurunnya jumlah kasus tersebut.
Kendati begitu, Tedros sendiri telah memperingatkan semua pihak untuk tetap berwaspada karena sangat sulit untuk memprediksi ke arah mana epidemi ini akan bermuara.
Kami meminta semua pemerintah, perusahaan, dan organisasi media untuk bekerja bersama kami guna menyembunyikan tingkat alarm yang sesuai tanpa mengipasi histeria publik," ujar Tedros dalam sebuah konferensi di Munich, Jerman.
Sementara itu, total kematian di luar China juga telah bertambah menjadi lima orang yang berasal dari Hong Kong, Filipina, Jepang, Taiwan, dan Prancis. (Rmol)