Kongres Umat Islam Momentum Menghimpun Kekuatan Besar Islam

Kongres Umat Islam Momentum Menghimpun Kekuatan Besar Islam

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pimpinan Ponpes Al-Fattih Kaffah Nusantara (AFKN), Ustaz Fadlan Garamatan, menekankan, Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7 adalah menyatukan seluruh elemen umat dan masyarakat.

Termasuk berbagai organisasi untuk berpikir bagaimana Islam dan bangsa ini menjadi kekuatan besar untuk memberi bermanfaat kepada seluruh masyarakat bangsa Indonesia.

“Harus ada solusi dan strategi membesarkan umat Islam, yaitu dengan memberi manfaat kepada seluruh masyarakat dan bangsa,” kata Fadlan saat ditemui, usai memaparkan materi di Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7, di Pangkal Pinang, Bangka, Kamis (27/2).

Dia menyampaikan, kongres ini merupakan momentum menyatukan umat, menjaga umat sekaligus menjaga bangsa dan negara. Sementara, jika ada orang yang datang membangun narasi kebencian seakan-akan Islam menjadi masalah buat bangsa ini, maka tidak dapat ditoleransi.

“Sehingga, perlu diluruskan bahwa kita datang ke sini bukan untuk mencari masalah, tetapi mencerahkan dan mencerdaskan umat untuk menyatukan bahwa bangsa republik Indonesia ini ada karena umat Islam Indonesia,” ujarnya.

Tema ini harus menjadi ukuran pertama bahwa umat Islam tidak mungkin bertentangan dengan Pancasila. Dia berpendapat, Pancasila justeru menjadi pemersatu seluruh elemen umat beragama di Indonesia.

“Kalau ada orang yang bersalah, oknum yang bersalah, tetap diproses. Tapi jangan dibela karena alasan kemanusiaan,” katanya.

Menurut dia, kongres ini penting dihadiri terutama oleh tokoh dan ulama dari Indonesia Timur. Fadlan menjelaskan, permasalahan Indonesia lebih besar di Indonesia Timur.

“Sehingga dengan hadirnya kongres ini kita mencari solusi memberi manfaat. Supaya kami yang dari Timur ini tampil untuk bangsa dan negara,” ujarnya.

Dia menambahkan, perbedaan bukan alasan untuk tidak menyatukan, menjaga bangsa dan negara dengan Islam. Islam hadir dengan menyatukan semua perbedaan.

“Sehingga umat Islam itu merasa lega, merasa percaya diri bahwa saya adalah anak bangsa Indonesia beragama Islam dari kawasan Timur,” katanya.(ns)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita