Kerap Bikin Gaduh, Perindo Prediksi Erick Thohir, Sri Mulyani dan Yasonna Kena Reshuffle

Kerap Bikin Gaduh, Perindo Prediksi Erick Thohir, Sri Mulyani dan Yasonna Kena Reshuffle

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Perindo, Perkasa Alam memprediksi menteri yang akan terkena reshuffle Kabinet Indonesia Maju merupakan menteri yang minim prestasi dan bikin gaduh.

Menteri yang diprediksi Perkasa diantaranya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir; Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Hamonangan Laoly.

Menurut Perkasa, di Kementerian BUMN sering terjadinya "musibah" yang merupakan warisan dari menteri sebelumnya.

"Saya melihat belakangan ini yang paling sering sekali dilanda "musibah" itu Kementerian BUMN. Walaupun kita tidak bisa menunjuk dia (Erick Thohir) lah yang bersalah, tapi karena ini sebab akibat dari yang lampau tapi dia harus dapat memikul tanggungjawab tersebut," ucap Perkasa Alam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (21/2).

Sedangkan Menkeu Sri Mulyani kata Perkasa merupakan menteri yang sering bikin gaduh di masyarakat karena pernyataannya. Apalagi, Sri Mulyani sering mengeluarkan kebijakan yang tidak masuk akal. Seperti pajak asap kendaraan.

"Kalau memang menteri itu sudah merasa tidak mampu karena bebannya begitu berat, baiknya dia legowo aja gitu loh. Jangan dipaksakan, apalagi ada isu dia mau mengenakan pajak asap knalpot. Janganlah kaya begitu, kalau memang kita gak ada pemasukan lain jangan mengada-ada gitu loh. Kan kasihan rakyat," tegasnya.

Sedangkan Menteri Yasonna Laoly sering mengeluarkan pernyataan yang blunder yang sering membuat gaduh ditengah-tengah masyarakat Indonesia.

"Menteri yang berpolemik itu kan kalau saya melihat itu kan pengaruh dari psikologis beban tugas mereka ya, akhirnya beban itu dia lontarkan lah ke masyarakat. Sebaiknya seorang pejabat pemerintah khususnya seorang menteri nih jangan melemparkan unek-unek itu ke masyarakat. Lebih baik dia bicara langsung dengan atasannya dia," pungkasnya.(rm)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita