GELORA.CO - Menjadi tenaga medis di tengah wabah virus corona memang berisiko tinggi. Mereka berpotensi besar terjangkit virus yang hingga kini masih belum mereda.
Diberitakan South China Morning Post, Rabu (12/2), sekitar 500 pekerja medis di Kota Wuhan, China, dipastikan terinfeksi virus corona. Akibatnya, sejumlah rumah sakit mengalami kekurangan dokter dan perawat.
Pemerintah Komunis China kini tengah berupaya menyemangati para dokter dan seluruh staf rumah sakit yang tidak terinfeksi virus corona. Karena kondisi ini jelas membuat tenaga medis yang masih ada dilanda kegalauan.
Soal jumlah pasti staf medis yang dirawat dan positif terjangkit virus corona, hingga saat ini belum diungkap oleh Pemerintah Komunis China.
"Ini sebabnya kami sangat membutuhkan bantuan lebih banyak lagi terutama soal obat-obatan dan pakaian pelindung. Kami sudah terlalu banyak menyaksikan rekan-rekan kami jatuh sakit karena tidak mengenakan alat perlindungan yang memadai," kata seorang dokter di Wuhan yang menolak ditulis namanya.
Diduga, banyaknya staf medis yang terjangkit virus corona karena mereka kekurangan peralatan pelindung. Selain itu jam kerja yang panjang ikut menjadi faktor mudanya penularan virus mematikan ini.
Seorang dokter spesialis THT (telinga hidung tenggorokan) di Rumah Sakit Renmin, Yu Changping, mengakui positif terjangkit virus corona setelah mengalami demam pada 14 Januari lalu. Dia dan beberapa rekannya dirawat intensif dan dikarantina tiga hari kemudian.
Dia tidak menyadari terkena virus itu karena terlalu sibuk menangani pasien.
"Virus itu sangat mudah menyebar. Kami tidak punya pengetahuan yang memadai untuk memahami perilaku virus itu," kata Yu.
Sejauh ini, tercatat sudah 3 tenaga medis China yang meninggal akibat terinfeksi virus corona. Salah satunya adalah mendiang dr Li Wenliang yang merupakan salah satu yang pertama kali memperingatkan bahaya virus corona. Atasannya, Mei Zhongming, juga terinfeksi virus tersebut.
Karena jumlah staf medis yang terjangkit virus corona di Wuhan makin bertambah, Pemerintah Komunis China terus mendatangkan bantuan dari wilayah lain. Meski tetap berisiko mengikuti rekan-rekannya yang kini harus menjalani perawatan intensif.[rmol]