GELORA.CO - Pernyataan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung yang melarang Presiden Joko Widodo untuk datang ke Kediri karena takut lengser membuktikan bahwa pejabat kita masih percaya dengan hal klenik dan bahkan aktivitas perdukunan.
Demikian yang disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Minggu (16/2).
"Pejabat kita hampir seluruhnya percaya klenik. Mau Menteri, Dewan atau Presiden, aktivitas perdukunan itu jalan. Jadi saya kira hampir sedikit yang tidak datang ke dukun itu," ungkap Ujang.
Menurutnya, perilaku ini memang sesuatu membingungkan di tengah zaman yang semakin berkembang. Namun mau tidak mau, suka tidak suka, fakta dan kenyataan mengarah kepada hal yang demikian.
"Walaupun mereka mempercayai klenik yang tinggi, tapi hal kayak gitu jangan dikemukakan di publik. Sehingga publik ramai dan jadi tahu bahwa aktivitas perdukunan itu nyata," terang Ujang.
Pramono mengungkapkan pernyataan tersebut saat memberikan sambutan di hadapan para kiai sepuh pengasuh Ponpes Hidayatul Mubtadien Lirboyo Kediri.
Ia datang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Mereka meresmikan rusunawa di Ponpes Lirboyo Kediri.
”Ngapunten kiai, saya termasuk orang yang melarang Pak Presiden untuk berkunjung di Kediri," ucap Pramono, Sabtu (15/2).
Saya masih ingat karena percaya atau tidak percaya, Gus Dur setelah berkunjung ke Lirboyo tidak begitu lama gonjang-ganjing di Jakarta," sambungnya. (Rmol))