Kedutaan Besar AS Khawatir terhadap Penanganan Virus Corona di Indonesia

Kedutaan Besar AS Khawatir terhadap Penanganan Virus Corona di Indonesia

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Para diplomat Amerika Serikat telah menyatakan kekhawatirannya kepada pejabat tinggi Pemerintah Indonesia atas penanganan wabah virus corona.

Mereka juga memperingatkan akan kebutuhan kritis yang diperlukan dan meminta Pemerintah Indonesia lebih sering melakukan pengujian virus yang memiliki nama Covid-19.

Sumber diplomatik AS mengungkapkan, duta besar dari beberapa negara Barat telah menyampaikan keprihatinan mereka terhadap Menteri Kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto dan pejabat senior lainnya.

Dilansir dari The Sydney Morning Herald, Kamis (27/2/2020), beberapa poin pembicaraan ini diedarkan oleh para pejabat AS yang dirancang untuk memastikan diplomat-diplomat asing menyampaikan pesan tersebut dalam pertemuan tertup dengan Kemenkes.

"Kami meyakini bahwa penting bagi pemerintah Anda untuk secara aktif melakukan deteksi kasus," demikian isi salah satu pesan itu.

Pada poin lain, disebutkan bahwa banyak rumah sakit di Indonesia tidak memiliki Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai, tak ada ruang isolasi yang cukup, dan tidak memadainya transportasi spesimen.

Para diplomat dari kedutaan termasuk Australia, AS, dan Kanada juga telah bertemu satu sama lain untuk membahas penyebaran virus yang tampaknya tidak menyebar ke Indonesia.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS tak menyangkal bahwa mantan Duta Besar Donovan telah menyampaikan keprihatinannya tentang virus corona sebelum menyelesaikan tugas diplomatiknya pada 14 Februari 2020.

"Kami secara rutin bertemu dengan pejabat Pemerintah Indonesia mengenai berbagai topik yang berkaitan dengan hubungan bilateral kami selama lebih dari 70 tahun. Wabah virus corona telah berkembang dengan cepat, dan seperti rekan-rekan Indonesia kami, kami mengamatinya dengan cermat," kata dia.

"Pemerintah AS telah memberikan bantuan materi dan teknis kepada Indonesia, begitu juga dengan negara-negara lain di kawasan ini," lanjut dia.

Seorang profesor Epidemiologi di Harvard University Marc Lipsitch sebelumnya mengatakan, secara statistik, tidak mungkin nol kasus virus corona di Indonesia. 

Temuan tersebut justru dianggap menghina Indonesia oleh Menkes Terawan. 

Meski demikian, Lipsitch telah memperingatkan adanya kemungkinan pandemi global dengan 40 sampai 70 persen populasi dunia bisa terinfeksi, meski tak semuanya akan jatuh sakit. 

Awal pekan ini, seorang pria Jepang terinfeksi virus corona setelah kembali dari liburannya di Bali. 

Otoritas kesehatan di Bali mengatakan, pihaknya telah mulai melacak turis Jepang itu dan mendisinfeksi kamar-kamar hotel tempat turis itu menginap. 

Sejauh ini, Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang belum terinfeksi virus corona. 

Sebanyak 6 negara tetangga Indonesia telah mengonfirmasi adanya virus corona, termasuk Singapura yang memiliki 93 kasus. 

Per Kamis (27/2/2020), virus corona telah menginfeksi 82.164 orang dengan 2.801 kasus kematian. (kp)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita