GELORA.CO - Seorang lelaki tua, Usman Ali rela menggoes sepeda ontelnya untuk takziah Solhuddin Wahid atau Gus Solah ke Tebu Ireng, Jombang. Usman naik sepeda dari Mojokerto.
Usman tak sendiri takziah ke Gus Sholah. Ada juga para santri dan petakziah dari kalangan orang tua hingga anak muda bahkan beberapa anak kecil memadai area masjid dan halaman makam. Mereka tak berhenti membacakan ayat-ayat Al Quran.
Usman Ali yang kin berusia 65 tahun bercerita berasal dari Mojokerto. Ia mengaku dari pagi sudah tiba di pondok sebelum jenazah tiba.
"Saya datang tadi pagi mas, dari Mojokerto saja. Sengaja datang ke sini untuk mendoakan Gus Sholah dari dekat," kata Usman kepada kontributor Suara.com, Senin (3/2/2020).
Ia rela mengayuh sepeda onthelnya dari Mojokerto menuju Ponpes Tebuireng di Jombang demi menghadiri dan mendoakan Gus Sholah.
"Iya naik sepeda onthel dari Mojokerto, saya kaget dengar berita di TV tadi malam itu ternyata Gus Sholah ya saya paginya langsung ke sini," kata dia.
Sebagai salah satu alumnus pondok pesantren Tebuireng era 70-80an, Usman juga mengaku sebagai simpatisan Gus Dur. Sebagai simpatisan ia merasa memiliki kedekatan dengan keluarga pengasuh Tebuireng.
"Saya kan simpatisan dari Gus Dur, saya pernah dipimpin oleh beliau. Jadi kedatangan saya kesini sebagai bentuk penghormatan saya untuk keluarga Gus Dur," ucapnya.[sc]