GELORA.CO - Tak ada yang salah dalam rencana Presiden Joko Widodo untuk membangun terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.
"Kalau itu perlu lakukan ya lakukan. Bisa jadi itu sebagai terobosan untuk menciptakan jembatan perdamaian," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia,Ujang Komarudin, Minggu (9/2).
Namun demikian, ia memberi catatan kepada presiden mengenai rencana yang menuai pro dan kontra tersebut. Baginya, rencana tersebut tak menjadi masalah asalkan bisa benar-benar dijalankan, bukan semata-mata hanya sekadar pencitraan.
"Persoalannya, kalau tidak terealisasi itu namanya gimik. Kalau itu bisa dibangun dan dinikmati, itu bagus. Kalau itu positif ya lakukan sebagai bagian dari pemerintah. Jangan sekadar gimik semata yang publik tidak mau," tandasnya.
Sebelumnya, rencana pembangunan terowongan silaturahmi tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat meninjau renovasi masjid Istiqlal beberapa waktu lalu.
"Tadi ada usulan dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Katedral. Tadi sudah saya setujui sekalian, sehingga ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi," tutur Jokowi Jumat lalu (7/2). (*)