GELORA.CO - Benteng' persembunyian pemimpin King of The King, Dony Pedro, belum terlacak. Ada sejumlah petunjuk tentang sosok Dony Pedro yang kini ditelusuri polisi.
Nama Dony awalnya mencuat setelah kemunculan kelompok King of The King. Sejumlah pengikutnya di beberapa daerah bahkan berurusan dengan polisi lantaran tersandung kasus dugaan penipuan.
Pengikut Dony Pedro pun 'bernyanyi' tentang sosok lelaki yang kini menghilang bagai ditelan bumi itu.
Berikut 'petunjuk' soal sosok Dony Petro King of King:
Setoran Duit
Tim Polres Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim), masih menelusuri rekening penampung duit setoran dari kaki tangan presiden King of The King, Mr Dony Pedro. Diduga rekening ini milik istri Dony Pedro.
"Masih dideteksi rekening penampung orang dekat DP (Dony Pedro). Kami terus bergerak mengembangkan penyidikan," ujar Kasat Reskrim Polres Kutai Timur AKP Ferry Putra Samodra saat dihubungi, Senin (3/2/2020).
Tersangka penipuan BU dan Z yang dikendalikan Dony Pedro berhasil merekrut 93 orang di Kaltim, yang tersebar di Samarinda, Berau, dan Kutai Timur. Total duit setoran di wilayah Kaltim puluhan juta setelah masing-masing anggota diwajibkan membayar Rp 1,75 juta.
"Masih kami dalami jumlah yang ditampung koordinator (tersangka BU dan Z). Mereka mengaku semua uang simpatisan disetorkan ke Dony Pedro," sambung AKP Ferry.
Disebut TNI Aktif
Juanda (48), pengikut sekaligus anak buah Dony Pedro di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menceritakan soal sosok pemimpin King of King itu.
"Dia (Dony) mengaku tentara aktif," kata Juanda kepada detikcom, Senin (3/2/2019).
Kepada Juanda, Dony mengaku aktif bertugas di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD di Bandung. Juanda bercerita, Dony berani menjamin jika sejumlah dokumen internasional terkait dana di Bank Swiss yang ia pegang ialah dokumen asli. "Kalau palsu, saya bersedia ditembak mati," ucap Juanda menirukan ucapan Dony Pedro.
Menurut Juanda, Dony juga berseragam lengkap dan menunjukkan kartu anggota TNI. Dony disebut berpangkat letnan satu infanteri.
detikcom konfirmasi soal pengakuan Juanda soal Dony Pedro anggota Pussenif. Pihak TNI AD tengah mencari tahu sosok Dony Pedro. "Saya coba telusuri dulu," kata Kapen Pussenif Kodiklat TNI AD Mayor Inf Irzal Novri kepada detikcom melalui sambungan telepon.
3 Gelar Presiden
Mr Dony Pedro, begitu tulisan yang terpampang di spanduk yang didominasi warna biru. Spanduk ini berisi ucapan penyambutan untuk Dony Pedro King of The King yang bakal berkunjung ke Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim).
"Bermula dari spanduk akan ada kedatangan raja di 5 titik kota Sangatta. Karena meresahkan masyarakat, saya perintahkan Kasat Reskrim dan Kasat Intel membentuk tim," kata Kapolres Kutai Timur AKBP Indras Budi Purnomo saat dihubungi, Kamis (30/1/2020).
Dilihat dari spanduk yang dipasang di Kutai Timur, Dony Pedro ini punya tiga gelar presiden. Dony Pedro mengklaim sebagai presiden King of King, Presiden Bank UBS dan Presiden PBB.
Siapa Dony Pedro? Tim dari Polres Kutai Timur masih menyelidikinya. Yang pasti, Dony Pedro pernah meminta BU datang ke Bandung, Jawa Barat, pada Juli 2019. Di Bandung, BU dikukuhkan sebagai pimpinan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) Kaltim di bawah kendali King of The King Dony Pedro.
Kaki tangan King of The King Dony Pedro BU dan Z dijerat pasal penipuan dan pasal hoax.
Markas Pusat di Bandung
Pemimpin King of The King, Dony Pedro, tinggal di sebuah rumah kontrakan di Kota Bandung. Warga sekitar menyebut aktivitas kelompok itu sudah berlangsung sejak 2017.
Dony diketahui beberapa tahun terakhir tinggal di sebuah rumah kontrakan di Jalan Wiranta No 81, RT 3 RW 11, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Pria itu lalu sesekali menyewa rumah kontrakan lagi di sebelahnya nomor 79 untuk dijadikan markas pusat berkumpulnya pengikut King of The King. Pengikutnya kerap menyambangi kediaman Dony dan markas tersebut.
"Aktivitas (King of The King) saya lihat sudah dari tahun 2017. Ya itu, sering ada yang datang dari berbagai wilayah ke rumah kontrakannya Pak Dony dan (rumah sewaan) di sebelahnya," kata salah seorang warga yang tak ingin disebut namanya, Jumat (31/1/2020).
Ia mengaku mengetahui mengenai gerakan King of The King tersebut dari pengikutnya yang terkadang bermukim beberapa hari di markas tersebut. Ia kerap berinteraksi dengan mereka.
Polda Metro Jaya akan menindaklanjuti adanya markas King of The King ini di Bandung.(dtk)