Hotman Paris Diserbu Ratusan Korban Investasi Reksa Dana, Rugi Rp6 T

Hotman Paris Diserbu Ratusan Korban Investasi Reksa Dana, Rugi Rp6 T

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengacara kondang Hotman Paris diserbu ratusan nasabah yang menjadi korban investasi reksa dana.

Mereka berbondong-bondong mendatangi Kopi Johny milik Hotman Paris di kawasan Jakarta Utara, Minggu (16/2/2020).

Para nasabah mengadukan nasibnya kepada Hotman Paris. Mereka meminta Hotman untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.

“Hari Minggu di pagi hari, ratusan orang yang diduga korban reksa dana terkait usaha Mina Padi dan Emco Aset Manajemen,” kata Hotman dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, @hotmanparisofficial.

“Ini dugaan, datang ke Kopi Jhony karena telah melibatkan uang yang diduga kerugian seluruh nasabah,” tambah Hotman.

Hotman mengatakan, hampir sekitar 6.000 nasabah mengaku telah rugi besar karena membeli produk reksa dana kedua manajer investasi tersebut, dengan total kerugian mencapai lebih dari Rp 6 triliun.

Seorang wanita yang mengaku nasabah meminta pertolongan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyelesaikan masalah mereka.

“Saya minta tolong kepada pak Presiden Jokowi, kasihanilah kami. Rakyatmu. Tolonglah urus kami pak. Kami tidak tau apa-apa. Kami mohon belas kasihan. Dari OJK, semuanya diselidiki sampai tuntas ke akar-akarnya,” kata wanita tersebut.

Sebagai informasi, OJK sendiri telah memberikan perintah pembubaran (likuidiasi) enam reksa dana PT Minna Padi Aset Manajemen pada 21 November 2019 silam. Namun, hingga kini belum dilaksanakan.

Minna Padi ternyata masih kesulitan menjalankan proses pembubaran dan likuidiasi. Padahal, hasil akhir proses likuidiasi sudah masuk ke tahap audit yang diharapkan rampung pada 18 Februari 2020, yang merupakan batas akhir pembubaran.

Sementara itu, dana kelolaan reksa dana Emco Aset Manajemen pun turun drastis sejak akhir Oktober hingga akhir Desember 2019 yang disertai dengan kinerja reksa dana yang tak kalah dalam koreksinya.

Bahkan, manajer investasi itu juga sempat meminta nasabahnya untuk tidak mencairkan investasinya meskipun kinerja produk investasi yang dimiliki sedang mengalami penurunan.[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita