GELORA.CO - Tak hanya Kepala Bidang Advokasi dan Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Habiburokhman yang meminta Polrestabes Surabaya agar tidak menahan Zikria Dzatil, perempuan asal Bogor Jawa Barat, yang diduga menghina Walikota Surabaya Tri Rismaharini melalui akun Facebook.
Namun kali ini juga disampaikan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Surabaya, BF Sutadi.
“Secara pribadi, saya sangat salut dan sepakat dengan sikap Pak Habiburochman, saya juga siap untuk menjamin untuk tidak di tahan,” kata Sutadi, Kamis (6/2).
Sutadi menambahkan tak hanya dukungan secara pribadi namun dukungan serupa juga dilakukan Partai Gerindra Surabaya.
Meski demikian, Sutadi meminta Zikria Dzatil untuk sementara harus waktu tinggal di Kota Surabaya hingga proses hukumnya selesai.
“Kalau bu Dzikria Dzatil tinggal di Surabaya dulu. Karena alasan penahanan oleh penyidik karena dikhawatirkan, melarikan diri, menghilangkan barang bukti atau mengulangi perbuatannya,” pungkasnya.
Seperti diberitakan akun media sosial atas nama “Zikria Dzatil” diduga menghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan menyebutnya kodok betina. Zikria Dzatil pun lantas dilaporkan ke Polrestabes Surabaya secara diam-diam oleh Wali Kota Perempuan pertama di Surabaya pada (21/1).
Dalam bukti tangkapan layar atau screenshoot, akun tersebut diduga telah dua kali mengunggah foto Risma dengan kalimat hinaan.
Tak butuh waktu lama pemilik akun Zikria Dzatil akhirnya tertangkap di rumahnya Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat. Zikria Dzatil lantas digelandang ke Polrestabes Surabaya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Setelah ditahan, Zikria Dzatil dan Ndaru Asmara Jaya mengirimkan surat permintaan maaf ke Risma. Dan akhirnya Risma membuka pintu maaf. (*)