GELORA.CO - Pernyataan Gibran Rakabuming Raka yang menyebut telah ditegur Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo dinilai tidak perlu diungkap. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu dianggap belum memahami gaya berpolitik.
Pengamat politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, mengatakan saat ini suasana Pilkada Solo sudah semakin kondusif. Bakal calon dari PDIP diharapkan tidak membuat pernyataan yang justru tidak mendingin suasana.
"Ini kan suasana Pilkada Solo sudah semakin kondusif. Jangan sampai dengan adanya pernyataan yang tidak perlu justru membuat tidak kondusif," kata Agus saat dihubungi detikcom, Selasa (11/2/2020).
Namun Agus menilai pernyataan Gibran tersebut tidak bermaksud sengaja. Agus juga tidak menganggap Gibran sikap tersebut sebagai playing victim atau seolah menjadi korban.
"Saya kira tidak sampai ke playing victim. Mungkin karena Gibran masih baru di dunia politik jadi belum tahu mana yang harus diungkap ke publik," kata dia.
Agus menyarankan agar Gibran belajar memahami gaya berpolitik kawan maupun lawan. Apabila kesulitan, Gibran juga bisa merekrut juru bicara yang memahami politik.
"Itu kan hanya belum bisa memahami karakter politik saja. Kalau sudah saling memahami pasti enak. Kalau memang kesulitan, bisa juga ambil juru bicara," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Gibran mengungkap bahwa dirinya mendapatkan pesan, masukan hingga teguran dari FX Hadi Rudyatmo saat bertemu di Loji Gandrung. Namun ketika dikonfirmasi, Rudy membantah memberikan teguran kepada Gibran.
Rudy akhirnya membuka isi pembicaraan. Dia mengklarifikasi bahwa apa yang disebut Gibran sebagai teguran itu adalah masukan agar Gibran tidak melakukan kegiatan berlebihan dalam penggalangan massa dalam rangka persiapan Pilkada.
"Saya tidak mengritik, saya meminta agar sebelum rekomendasi turun, kegiatan-kegiatan yang dipandang tidak perlu, tidak usah dilakukan," kata Rudy, Senin (10/2).
Kegiatan yang dimaksud ialah distribusi air bersih kepada warga. Akibat kegiatan Gibran itu, Rudy mengaku ditegur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Salah satunya saya ditegur oleh Pak Menteri PUPR, Solo kekeringan. Kemarin ada euforia membagi air. Sebetulnya kan kita tidak kekeringan. Tapi saya harus konfirmasi bahwa Solo tidak ada kekeringan waktu itu," ujarnya.(dtk)