GELORA.CO - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko enggan berbicara banyak soal skorsing yang dijatuhkan Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jawa Tengah, terhadap dosen Sucipto Hadi Purnomo. Moeldoko menyatakan itu adalah wewenang kampus.
"Itu otoritas kampus, saya nggak punya hak untuk mengomentari," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020).
Postingan yang dimaksud adalah unggahan status pada Senin (10/6/2019) di akun Facebook Sucipto Hadi Purnomo. Dalam postingan tersebut tertulis, 'Penghasilan anak-anak saya menurun drastis pada lebaran kali ini. Apakah efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?'.
Sucipto sempat menjelaskan postingannya itu sudah melewati masa Pilpres. Unggahan yang dia tulis itu juga untuk menyinggung orang-orang yang selalu menyalahkan Jokowi.
"Yang telah menuding saya sebagai penghina Jokowi, harus membuktikannya," demikian disampaikan Sucipto kepada detikcom di Semarang, Senin (17/2).
Penjelasan Unnes
Rektor Unnes, Fathur Rokhman mengatakan proses teguran terhadap Sucipto sudah dilakukan hingga sidang oleh tim cyber di Unnes. Kemudian berdasarkan surat permintaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18211/A3.2/KP/2020 tanggal 23 Januari 2020, dilakukan pemeriksaan terhadap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa di Fakultas Bahasa dan Seni itu.
"Kita dapatkan surat dari Biro Hukum Kemendikbud untuk binap (pembinaan aparatur)," jelas Fathur.
Karena sedang menjalani pemeriksaan, jelas Fathur, dosen tersebut dibebastugaskan sementara dari jabatan dosen mulai 12 Februari 2020 sampai turunnya keputusan tetap. Melalui Keputusan Rektor Unnes Nomor B/167/UN37/HK/2020, dosen tersebut dibebaskan sementara dari tugas jabatan dosen untuk menjalani pemeriksaan yang lebih intensif.
Temuan Kemendikbud
Anggota Tim Evaluasi Kinerja Akademik (EKA), Profesor Engkus Kuswarno, mempertanyakan alasan Rektor Unnes memberhentikan sementara Sucipto.
Engkus mengaitkan kejanggalan tersebut dengan tugas Sucipto sebagai anggota Tim EKA Kemendikbud. Tim EKA ini pernah melakukan penyelidikan terhadap Rektor Unnes.
"Nah salah satunya (tugas Tim EKA) adalah kebetulan mendapat laporan dari masyarakat bahwa rektor Unnes ini melakukan tindakan plagiat waktu pengusulan profesornya. Nah kita mencari data termasuk di antaranya adalah Pak Sucipto itu yang dilibatkan. Termasuk saya dan juga dari beberapa perguruan tinggi yang lain, kita kan satu tim," ucap Engkus.(dtk)