GELORA.CO - Perhelatan lomba balapan mobil listrik atau Formula E yang direncanakan rutenya melewati kawasan Monas pada Juni 2020 nanti menuai polemik di masyarakat. Awalnya terkait izin, tetapi kemudian yang kini sedang berlangsung adalah terkait pencatutan nama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) dalam surat Gubernur Anies BAswedan kepada Menteri Pratikno.
Begitu ribetnya mengurus kegiatan ini, menimbulkan sejumlah pertanyaan. Salah satu yang paling mengemuka adalah siapa sebenarnya yang mencanangkan dan memilih kawasan Monas sebagai salah satu rutenya?
Ternyata, bukan Gubernur DKi Jakarta Anies baswedan dan jajarannya. Yang memutuskan itu adalah FEO (Formula E Organization) atau Organisasi Formula E.
"FEO (Formula E Organization) itu datang ke sini untuk riset beberapa tempat, Monas yang dianggap paling ikonik untik Jakarta dan Indonesia, itu sudah dari lama. Makanya FEO prescon 20 September itu milih Monas juga," kata Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda), Dwi Wahyu Daryoto di Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020) seperti dikutip da ri wartaekonomi.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya semata-mata ajang balapan saja tapi ada pesan tertentu kepada masyarakat.
"Ini adalah suatu kegiatan yang membangkitkan pariwisata. Konteksnya bukan hanya sekadar kegiatan balapan tapi merupakan suatu sport tourism. Ini yang kita sampaikan ke masyarakat bahwa tujuan utamanya ini," katanya.
Tak hanya itu, tujuan dari perhelatan Formula E ini untuk menggencarkan masalah mobil listrik seperti yang digencarkan oleh Presiden Joko Widodo dan juga untuk masalah lingkungan juga.[dtk]