GELORA.CO - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi melakukan kunjungan ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Menlu Retno lakukan pertemuan selama satu jam dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Said Aqil menjelaskan jika pertemuan hari ini dengan Menlu Retno membahas beberapa hal, salah satunya adalah wacana pemulangan warga negara Indonesia (WNI) eks ISIS dari Suriah. Dalam kesempatan tersebut, Said Aqil mengungkapkan sikap tegas PBNU yang menolak pemulangan WNI eks ISIS tersebut.
"Saya beri masukkan PBNU menolak pemulangan WNI eks kombatan ISIS. Karena apa? Mereka sudah ke sana atas kemauan sendiri. Sampai di sana mereka bakar paspor ini mereka bilang ini paspor negara thagut," kata Said di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Senen, Jakarta Pusat Selasa (11/2/2020).
Said Aqil mengatakan pemerintah harus lebih dahulu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan lebih dari 260 juta rakyat Indonesia, sebelum berpikir untuk memulangkan total 600 WNI eks kombatan ISIS dari Suriah. Menurutnya, keamanan rakyat di Indonesia harus diutamakan pemerintah.
PBNU juga menyoroti pilihan WNI yang telah memilih bergabung dengan ISIS dan membakar paspor mereka. Pilihan tersebut, lanjut Said, adalah indikasi jika para WNI kombatan ISIS tersebut telah melepaskan kewarganegaraan Indonesia.
Kemudian ISIS mereka anggap negara, oleh karena itu mereka sudah membuang melempar WNI dan bergabung dengan warga negara ISIS. Berarti mereka melepaskan diri dari kewarganegaraan Indonesia jadi kewarganegaraan lain," ujar Said.
"Jadi tidak ada salahnya kalau pemerintah menolak mereka," sambungnya.(dtk)