GELORA.CO - Gubernur Akademi Militer (Akmil) Mayjen TNI Dudung Abdurrahman menyebutkan, dibangunnya patung Bung Karno di hall utama kompleks pendidikan calon perwira TNI AD itu untuk mengabadikan sejarah perjuangan Sang Proklamator.
"Untuk kita ketahui bersama dengan keberadaan patung Soekarno, Presiden kesatu di dalam kesatrian Akademi Militer ini, sebagai simbol untuk menghormati dan mengabadikan perjalanan perjuangan bersejarah sang proklamator sekaligus tokoh founding father bangsa Indonesia," kata Dudung dalam sambutannya pada Peresmian Patung Bung Karno di Akmil Magelang, Jawa Tengah, Jumat.
Diharapkan, sosok Soekarno bisa menjadi panutan dan teladan taruna-taruni sebagai calon pimpinan TNI AD dan TNI masa depan.
"Sehingga para taruna taruni akan tahu bahwa tokoh nasional betul-betul berjuang dan bertekad mempersiapkan penerus bangsa yang akan datang," ujarnya.
Proses peresmian patung itu dilakukan dengan mengundang presiden RI kelima yang juga putri Soekarno, Megawati Soekarnoputri.
Dudung pun menjelaskan kronologi bagaimana setelah Indonesia merdeka 74 tahun, akhirnya patung Bung Karno didirikan di Akmil.
Menurut dia, proses teknis pembuatan patung itu berawal dari kunjungan Irjen TNI, Letjen TNI Muhammad Herindra. Kepadanya, Dudung menyampaikan bahwa ada sebuah tiang di hall utama yang merupakan peletakan pertama oleh Soekarno ketika akademi itu dibuka.
Hal itu kemudian dilaporkan kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa yang memerintahkan Dudung segera membuatkan patung Bung Karno.
"Direspons bapak KSAD, Mas Dudung buatkan, tapi harus persis betul," kata Dudung menirukan omongan KSAD.
Akhirnya patung itu mulai dikerjakan. Dan setelah selesai, sebelum diresmikan, terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Jenderal Andika Perkasa.
"Bapak KSAD acc. Pembuat patungnya Pak Gunadi, jadi memang sudah profesional Pak Gunadi ini. Berawalnya demikian sehingga pada saat itu patung ini bisa kami buat," tutur Dudung.
Nampak hadir dalam peresmian itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Ketua DPR RI Puan Maharani, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.
Selain itu, Irjen TNI M Herindra, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, dan Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelza Dahniel serta mantan Kepala BIN AM Hendropriyono. [antara]