Bang Hotman Sudah Berenang dengan Ribuan Cewek di Bali, Tak Ada yang Melahirkan Bayi Muka Batak

Bang Hotman Sudah Berenang dengan Ribuan Cewek di Bali, Tak Ada yang Melahirkan Bayi Muka Batak

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pernyataan anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sitti Hikmawatty belakangan tengah menjadi sorotan.

Ia disebut-sebut melontarkan pernyataan soal perempuan bisa hamil bila berenang di kolam bersama laki-laki.

Pernyataan Hikmawatty tersebut muncul dalam salah satu video laman daring hingga menuai kontroversi dari sejumlah pihak.

Dalam video itu, ia mengatakan apabila ada laki-laki yang terangsang kemudian mengeluarkan sperma di dalam kolam meski tanpa adanya penetrasi, dapat mengindikasi kehamilan. Apalagi, kalau perempuan dalam kolam tersebut tengah dalam masa subur.

Kontan, ungkapan Hikmawatty memantik atensi warganet. Salah satunya pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

Hotman mempertanyakan kebenaran klaim tersebut melalui dua unggahan di akun Instagram pribadinya @hotmanparisofficial.

Unggahan pertama, Hotman membagikan bidikan layar pemberitaan bertajuk "Referensi dari Jurnal, Penjelasan Komisioner KPAI Perempuan Bisa Hamil saat di Kolam Berenang".

Dalam narasinya, ia meminta KPAI untuk mempertanggunjawabkan pernyataan dalam pemberitaan tersebut. Sebab, menurutnya hal itu tidak masuk akal, terlebih bagi dirinya yang tak jarang berada satu kolam berenang dengan perempuan.

"Apakah KPAI bisa mempertanggung jawabkan kicauan ke publik ini? Buktinya Hotman sudah renang denagn ribuan cewek di Bali tapi cewek bule ngak ada melahirkan bayi muka batak?," tulis Hotman, Minggu (23/2/2020).

Sementara dalam unggahan kedua, Hotman membagikan ulang video klaim Sitti Hikmawatty soal perempuan bisa hamil bila berenang di kolam bersama laki-laki.

Dalam keterangan unggahan, Hotman kembali melontarkan kritik mengenai penjelasan Hikmawatty.

"Apakah perlu peraturan baru yang wajibkan laki renang pakai kondom? Emang sperma juga renang cari sasaran? Wah ada buaya kolam ya?" tanya Hotman.

Untuk meluruskan pernyataan tersebut, Hotman bahkan mendesak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk memberikan tanggapan

Menurutnya, bila aturan tersebut benar adanya, berarti laki-laki mesti memakai alat kontrasepsi saat berenang. Atau bisa dengan opsi lain, perempuan memakai pakaian renang dari baja, supaya tidak hamil.

"Ikatan Dokter Indonesia harus jelaskan mana yg benar??? Mana cukup 1 kondom selama renang? 30 kondom setiap laki setiap renang? Wah pabrik kondom kaya raya! Atau cewek renang pakai bikini dari baja?" imbuhnya.


Ia pun kembali mempertanyakan penjelasan soal perempuan bisa hamil bila berada satu kolam renang dengan laki-laki.

"Gimana keluarga yg renang bersama? Bapak dan putrinya atau mantu cewek dgn mertua laki renang??," kata Hotman, memungkasi.

Sejak dibagikan, unggahan Hotman telah disaksikan lebih dari 159 ribu kali. Tak sedikit warganet menunjukkan keheranannya terkait pernyataan kontroversial anggota KPAI.

"Lulusan S3 Harvard juga kaget nih denger ini," kata @evanseptino.

"Negeriku kok sekarang banyak dagelan," celoteh @jordanadhiutomo.

Sitty Hikmawatty Minta Maaf

Sitti Hikmawatty, anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia, meminta maaf kepada publik karena melontarkan pernyataan kontroversial dan tidak tepat.

Anggota KPAI tersebut dirisak publik karena menyatakan perempuan yang berenang bersama pria memunyai kemungkinan hamil.

"Saya meminta maaf kepada publik karena memberikan statemen yang tidak tepat," kata Sitti Hikmawatty kepada Suara.com, Minggu (23/2)

Dia menegaskan, pernyataan tersebut adalah mewakili pribadinya, bukan KPAI secara kelembagaan.

"Statemen tersebut adalah pernyataan pribadi saya dan bukan dari KPAI. Dengan ini saya mencabut statemen tersebut," tegas Sitti.

Dia juga berharap semua pihak tidak terus menyebarluaskan pernyataannya tersebut.

"Saya memohon kepada semua pihak untuk tidak menyebarluaskan lebih jauh atau malah memviralkannya. Demikian, atas perhatian dan pengertiannya kami ucapkan terima kasih."(sc)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita