GELORA.CO - Kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menutup sementara kunjungan umrah berdampak besar kepada sejumlah umat islam di dunia yang akan menjalankan ibadah. Sebab, adanya kebijakan itu, membuat biro perjalanan umrahnya batal melakukan pemberangkatan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjadi salah satu korban atas kebijakan ini. Pasalnya 2 pekan lagi dia sudah dijadwalkan menunaikan obadah umrah.
“Saya ini mau berangkat umrah dua minggu yang akan datang terpaksa ndak jadi karena kebijakan Arab Saudi. Ditutup Arab Saudi itu untuk wisata dan umrah,” ujar Mahfud di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Kamis (27/2).
Meski begitu, Mahfud berusaha menerima kenyataan ini. Karena pemerintah Indonesia pun harus tetap menghargai keputusan pemerintah Arab.
“Ya, kita harus taati itu karena itu untuk kebaikan, saya setujulah itu. Pemerintah kan harus ikuti kebijakan negara lainlah,” tegasnya.
Diketahui Pemerintah Arab Saudi untuk sementara menghentikan kegiatan umrah dan melarang masuk para jamaah dari negara lain. Larangan ini dilakukan semata-mata demi menghindari penyebaran virus Korona.
Stafsus Menteri Agama, Ubaidillah Amin Moch mengatakan pihaknya telah melakukan sidak ke bandara-bandara di Indonesia. Hal ini karena banyak jamaah yang ditunda akibat keputusan Arab Saudi tersebut. “Dirjen PHU meminta jajarannya sidak ke bandara sebagai antisipasi banyak jamaah di-hold di bandara,” ujar Ubaidillah, Kamis (27/2).
Ubaidillah menuturkan bahwa Kementerian Agama juga menghormati keputusan pemerintah Arab Saudi tersebut. “Kami minta semua jamaah umrah Indonesia untuk bersabar sambil menunggu pemerintah Arab Saudi mencabut larangan itu,” katanya.[jpc]