GELORA.CO - Satu tersangka dalam kasus dugaan suap eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan masih buron, alias belum bisa dilacak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan juga kepolisian. Orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Harun Masiku.
Keberadaannya yang misterius membuat publik bertanya-tanya, kenapa sampai satu bulan lebih politikus PDIP Perjuangan itu tidak ditemukan? Apakah dia punya kemampuan untuk melarikan diri seperti teroris, sehingga KPK dan Polisi tidak bisa melacak dan menangkapnya? Atau apa?
Begitulah kumpulan pertanyaan yang tengah mengemuka di publik, yang diterka-terka oleh Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (27/2).
"Saya sih enggak terlalu yakin Harun Masiku enggak bisa dicari," begitulah simpulan yang Ray Rangkuti tegaskan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu kemudian membeberkan lebih lanjut terkait misteri Harun Masiku. Pertama, dijelaskan Ray Rangkuti, Harun Masiku bukanlah seorang penjahat dengan keahlian yang luar biasa seperti teroris.
"Jadi kecanggihan dia melarikan diri itu menjadi pertanyaan. Beda dengan teroris. Teroris memang niatnya sudah melawan negara. Jadi dia sudah siap dengan semua cara, trik untuk melarikan dirinya," ungkapnya.
Dengan begitu, Ray Rangkuti meragukan kemampuan Harun Masiku dalam melarikan diri.
Termasuk dengan kemampuan ekonomi Harun Masiku, yang menurut Ray Rangkuti tidak cukup untuk melarikan diri hingga ke luar negeri. Sebab katanya, mantan caleg untuk dapil 1 Sumatera Selatan itu bukan lah seorang politikus tenar, ataupun pebisnis yang punya segudang usaha.
"Dalam pengertian dia enggak kaya-kaya amat. Jadi untuk bertahan sekian panjang atas pelariannya menjadi pertanyaan, dengan cara apa dia bertahan? Dari segi ekonomi?" tanya Ray Rangkuti.
Oleh karena itu, dia berkesimpulan kalau Harun Masiku hanya berlari di dalam negeri. Hanya aneh menurut Ray Rangkuti, jika KPK maupun kepolisian yang memiliki teknologi canggih tidak dapat mengungkap keberadaan Harun Masiku.
"Kekhawatiran saya lebih kepada enggak mau ditemukan. Itu dua hal yang berbeda, antara tidak ditemukan dengan tidak mau ditemukan," tutur Ray Rangkuti.
"Tapi kalau menurut saya, faktor yang kedua, tidak mau ditemukan lebih kuat (kecenderungannya)," tambahnya.[rmol]