GELORA.CO - Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menanggapi pernyataan Partai Solidaritas Indonesia yang mengajak masyarakat menjegal Anies Baswedan maju Pemilihan presiden 2024.
Said Didu melalui Twitter mengatakan jika penjegalan tersebut juga akan berdampak pada mereka yang mendukung Anies Baswedan.
Jika PSI meminta masyarakat menjegal Anies, maka disisi lain akan ada pula masyarakat yang akan bersatu untuk mendukung Anies Baswedan.
"Kalau PSI minta mereka bersatu menjegal - maka jangan salahkan jika pihak yang tidak searah dengan PSI menyatakan bersatu mendukung. Anda jual - maka yang lain akan beli," tulis @msaid_didu di Twitter.
Menurut Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama ini hanya gemar memainkan isu populisme agama yang dapat membelah bangsa Indonesia.
Ajakan Antoni tak lepas dari hasil survei Indo Barometer yang menempatkan Anies sebagai salah satu calon presiden terkuat di antara kepala daerah lainnya.
"Saya ingin mengajak teman-teman partai, maupun masyarakat yang masih pro dengan nasionalisme kita, saya kira harus ada barisan nasional yang secara serius mengadang figur yang terfokus isu populisme ini," kata Antoni dilansir dari cnnindonesia.
Ia mengatakan, salah satu ciri populisme agama itu adalah dengan membelah masyarakat dengan isu-isu yang sangat primordial. Antoni pun menyinggung pidato perdana Anies usai dilantik sebagai gubernur yang mengangkat isu pribumi dan non-pribumi.
Tidak hanya karena mengedepankan isu populisme agama, Anies selama menakhodai Ibu Kota juga dianggap hanya bermain retorika tanpa bukti dan kerja nyata.(ak)