1 Pasien Meninggal di Taiwan, Total 1.775 Orang Meninggal Akibat Corona

1 Pasien Meninggal di Taiwan, Total 1.775 Orang Meninggal Akibat Corona

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Otoritas kesehatan China melaporkan adanya 105 kematian baru akibat virus corona di wilayahnya. Satu pasien virus corona di Taiwan meninggal dunia pada Minggu (16/2) waktu setempat. Secara global, tercatat sudah 1.775 orang meninggal dunia akibat wabah virus corona.
Seperti dilansir Channel News Asia dan media nasional China Global Television Network (CGTN), Senin (17/2/2020), Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan 105 orang meninggal akibat virus corona pada Minggu (16/2) waktu setempat.

Dari jumlah itu, sekitar 100 orang meninggal di Provinsi Hubei, pusat wabah ini. Laporan kantor berita Xinhua News Agency menyebut tiga orang lainnya meninggal di Henan dan dua orang meninggal di Guangdong.

Dengan adanya laporan kematian baru itu, maka jumlah total korban tewas akibat virus corona di wilayah China daratan mencapai 1.770 orang. Sekitar 1.696 orang di antaranya meninggal akibat virus corona di Provinsi Hubei, yang menjadi wilayah yang terdampak virus ini paling parah.

Lima orang lainnya meninggal dunia di Filipina, Hong Kong, Jepang, Prancis dan yang terbaru di Taiwan. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, satu pasien yang meninggal di Taiwan merupakan seorang pria berusia 60-an tahun yang memiliki riwayat penyakit hepatitis B dan diabetes.

Pasien ini dinyatakan meninggal dunia akibat pneumonia sepsis pada Minggu (16/2) waktu setempat. Dia diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan ke China dan tidak melakukan kontak dekat dengan pasien-pasien virus corona lainnya di Taiwan. Otoritas Taiwan sejauh ini mengonfirmasi 20 kasus virus corona di wilayahnya.

Hingga kini, otoritas China masih menempatkan 56 juta orang di Provinsi Hubei dan kota Wuhan -- yang menjadi asal virus ini -- di bawah karantina. Virus corona diketahui pertama muncul di sebuah pasar hewan di kota Wuhan pada Desember tahun lalu dan menyebar ke sedikitnya 31 provinsi di China serta ke puluhan negara.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita