GELORA.CO - Menkum HAM Yasonna Laoly menyatakan siap mundur dari jabatannya jika tak ada kesalahan dari pihak Imigrasi terkait Harun Masiku. Yasonna yakin soal perlintasan Harun Masiku terjadi kesalahan dari pihak Imigrasi.
"Ya orang nggak salah gimana? Kalau (Ronny) nggak salah, saya yang mundur dari menteri, karena saya yakin (Ronny) salah," kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).
Pernyataan Yasonna itu menjawab pertanyaan awak media terkait kemungkinan tim independen yang dibentuk apabila tidak menemukan kesalahan dalam perlintasan Harun Masiku. Yasonna kemudian menuturkan dirinya sempat mendapat teguran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Mensetneg akibat adanya simpang siur data atas keberadaan tersangka korupsi Harun Masiku.
"Pak Presiden bilang hati-hati, melalui Mensesneg hati-hati Pak Menteri dicek ulang, dicek ulang. Tapi kalau saya nggak percaya, dirjen menyampaikan dan direktur TI siapa lagi yang saya percaya. Masa saya pergi ke Bandara Soetta sana untuk cek kenapa bisa begitu. Saya kan percaya kepada data," ujarnya.
Padahal menurutnya, apa yang disampaikan sama dengan apa yang diutarakan Dirjen Imigrasi. Sehingga menurutnya tidak ada yang ditutup-tutupi.
"Coba cek saya bikin statement tanggal sehari berikutnya, tanggal 16 dirjen lagi menyampaikan sesuatu, dirjen pada hari berikutnya juga menyampaikan sama. Iya kan. Kecuali saya misalnya apa namanya menutupi, itu sebab kalau saya menutupi. Tapi nggak mungkin saya lakukan itu," jelasnya.
Dia juga telah membentuk tim independen untuk mengusut keterlambatan data yang ada. Dari situ dia lalu menegaskan kalau ada kesalahan dari Dirjen Imigrasi Ronny Sompie.
"Kemarin saya undang tim idependen supaya fair, dan supaya fair mereka maka dirjen dan TI-nya harus difungsionalkan," katanya.
"Makanya saya bilang bentuk tim independen. Lebih fair. Tadi saya ketemu BSSN. Dia mau di belakang, sudah mengirimkan ahli. Saya bilang oke masuk, Bareskrim cyber kalau Ombudsman tidak mau ya nggak usah. Tapi kan saya mau supaya betul-betul transparan kan yang saya nggak suka ada orang berasumsi seolah-olah saya itu melindungi, bukan melindungi," imbuhnya.
Sebelumnya, Yasonna jadi sorotan terkait simpang siur keberadaan tersangka KPK Harun Masiku yang masih jadi buron. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua menteri dan pejabat berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan.
"Saya hanya ingin, saya hanya pesan, titip kepada semua menteri, semua pejabat, kalau membuat statement itu hati-hati," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Jokowi meminta semua jajarannya berhati-hati dalam menyampaikan informasi. Dia meminta semua pihak kembali mengecek data maupun informasi yang diberikan oleh anak buahnya.
"Terutama yang berkaitan dengan angka-angka, terutama yang berkaitan dengan data, terutama yang berkaitan dengan informasi. Hati-hati, hati-hati. Jangan sampai informasi dari bawah langsung diterima tanpa cross-check terlebih dulu," tuturnya.(dtk)