GELORA.CO - Turis China yang mau kita "usir" shalat di Mesjid Raya Sumbar..Setega itu kah kita?
Kalau virus Corona yang kita takutkan, Mungkin Gubenur yang akan menanggung pertama. Tapi ucapan usir dan prasangka akan meninggalkan gores minimal muslim China yang datang?
"Inilah azan termerdu yang kami pernah dengar," (muslim Kumning, peserta tour)
Pertanyaan itu bersandar di beranda Facebook Edo Andrefson dilengkapi foto turis asal Kota Kunming Provinsi Yunan China bersama Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Rabu, 29 Januari 2020.
Status itu mendapat tanggapan beragam dari warganet. Hingga malam ini (20:30 WIB) status itu telah mendapat 256 komentar dan 246 kali dibagikan.
Mereka yang dimaksud Edo adalah 15 orang muslim dari ratusan wisatawan asal Kota Kunming Provinsi Yunan China yang berkunjung ke Sumbar sejak Minggu, 26 Januari lalu.
Kedatangan turis China ini mendapat penolakan karena dikhawatirkan membawa virus corona yang sedang mewabah di negeri tirai bambu itu. Penolakan datang dari berbagai sisi mulai dari sosial media hingga berujung penolakan melalui aksi dibeberapa titik. Diantaranya penolakan sekelompok massa di Bukittinggi hingga demonstrasi di DPRD Sumbar.
Namun, hari ini beberapa hati terbuka melihat mereka yang merupakan saudara senimannya. Hati mereka sama seperti muslim lain yang bergetar hatinya mendengar azan.
Datang dengan membawa anak-anak mereka bersujud di Masjid Raya Sumbar. Lengkap, para lelaki memakai peci dan perempuan dibalut mukena.
"Saya tadi ikut shalat bersama mereka, luluh hati melihatnya," ungkap Agung Indrianto salah seorang Jemaah Masjid Raya Sumbar.
Gubernur Irwan Prayitno yang secara tak sengaja datang untuk menunaikan salat Zuhur berjamaah di Masjid Raya Sumbar, juga ikut terharu menyaksikan rombongan turis asal Cina itu salat berjamaah.
"Indak disangajo, melihat mereka sholat dan anggap ambo bapak, buek mato ambo barair dek nyo (tidak disengaja, lihat mereka sholat dan anggap saya bapak, buat air mata saya berair dibuatnya)," kata Irwan Prayitno.
Dalam kesempatan itu, Irwan Prayitno juga menyampaikan permintaan maaf atas adanya penolakan dari sejumlah masyarakat. Sebaliknya justru orang kampung Laksamana Cheng Ho itu meminta maaf kerana telah merepotkan dan meresahkan Sumbar.
Irwan Prayitno juga memberikan motivasi kepada jamaah yang hadir di Masjid Raya Sumbar. "Islam itu satu di dunia ini.
Biar dari Kunming atau dari mana saja, sesama muslim itu satu dan bersaudara," katanya.
Sementara itu, Kabiro Humas Jasman Rizal mengatakan, keberadaan turis muslim asal Kunming yang melaksanakan sholat di Masjid Raya Sumbar membuat sejumlah jamaah yang menyaksikannya menitik air mata.
"Mereka (turis) itu sujud di Masjid Raya Sumbar, sementara negaranya diiisolasi karena virus corona. Kedatangan mereka juga ke Sumbar juga ditolak pula oleh saudara se akidah mereka. Namun begitu, turis muslim ini memahami penolakan yang dilakukan masyarakat Sumbar," katanya.
Salah seorang turis muslim asal Kunming bernama Xing (39) mengatakan bahwa dirinya merasa bahagia, karena keinginannya untuk salat di Masjid Raya Sumbar termegah itu tercapai.
"Cukup berat kunjungi Sumbar ini, tapi semua sirna saat kami bisa sholat di sini. Allhamdulillah," ujar Xing diterjemahkan oleh transleter yang ikut mendampingi 15 jamaah muslim asal Kunming itu.(*)