GELORA.CO - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan pernyataan publik pertama setelah serangan balasan yang dilakukan oleh Garda Revolusi Iran (IRGC) pada Rabu dini hari (8/1).
Dalam pernyataan yang dilakukan di Gedung Putih pada Kamis pagi (9/1) tersebut, Trump mengatakan Komandan Pasukan Quds Letjen Qassem Soleimani adalah teroris top dunia
Sehingga, kata dia, AS berbangga diri setelah berhasil membunuhnya dalam serangan drone yang menargetkan konvoi Soleimani di Irak.
Atas arahan saya, militer AS melenyapkan teroris top dunia, Qassem Soleimani. Sebagai Komandan Pasukan Quds, Soleimani secara pribadi bertanggung jawab atas beberapa kekejaman yang bener-benar terburuk," ujar Trump dengan bangga.
Dalam pernyataannya, Trump menggambarkan Soleimani telah melatih pasukan teroris dunia, termasuk Hizbullah yang kerap melancarkan serangan ke target sipil.
Trump mengatakan Soleimani telah memicu perang sipil berdarah di seluruh wilayah. Kekejaman Soleimani juga telah melukai serta membunuh ribuan tentara AS.
Bahkan menurut Trump, sebelum wafat, Soleimani menjadi dalang dalam serangan beberapa waktu lalu yang menargetkan Kedutaan Besar AS di Baghdad yang berlokasi di Zona Hijau, Irak.
"Tangan Soleimani basah oleh darah orang Amerika dan Iran. Dia seharusnya sudah diberhentikan sejak lama. Dengan menghapus Soleimani, kami telah mengirim pesan yang kuat kepada para teroris: jika anda menghargai hidup anda sendiri, anda tidak akan mengancam kehidupan orang-orang kami," urainya.
Bukan hanya Soleimani, Trump juga mengatakan bahwa Iran adalah negara pendukung teror. Menurutnya, dana yang diberikan kepada Iran dalam kesepakatan nuklir (JCPOA) digunakan untuk mendanai konflik di Yaman, Suriah, Lebanon, Afganistan, dan Irak.
Rudal-rudal yang ditembakkan dalam serangan balasan pada Rabu dini hari juga menurut Trump dibeli dari dana kesepakatan tersebut.
Tidak hanya itu, dalam beberapa bulan terakhir ini, Iran juga telah menyita kapal-kapal di perairan internasional, menembak fasilitas minyak Aramco di Arab Saudi, dan menembak jatuh dua drone AS.
"Perdamaian dan stabilitas tidak dapat menang di Timur Tengah selama Iran terus memicu kekerasan, kerusuhan, kebencian, dan perang. Dunia yang beradab harus mengirim pesan yang jelas dan terpadu kepada rezim Iran: kampanye teror, pembunuhan, kekacauan anda tidak akan ditoleransi lagi," tegas Trump. (Rmol)