GELORA.CO - Amerika Serikat membunuh kepala Pengawal Revolusi Iran Quds Letnan Jendral Qasem Soleimani untuk menghentikan rencana Iran yang ingin meledakkan Kedutaan Besar AS di Baghdad, Presiden Donald Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis waktu setempat atau Jumat (10/1/2020) dini hari WIB.
"Kami menangkap monster dan kami membawanya keluar dan itu seharusnya sudah terjadi sejak lama. Kami melakukannya karena mereka ingin meledakkan kedutaan kami," kata Trump.
Presiden AS Donald Trump menghindari ketakutan akan terjadinya Perang Dunia 3 setelah serangan rudal Iran terhadap sasaran AS di Irak, sebagai gantinya akan memperkenalkan putaran baru sanksi anti-Iran.
Berbicara lebih jauh, presiden Amerika mengumumkan bahwa AS telah menerapkan babak baru sanksi anti-Iran.
"Itu sudah dilakukan. Kami sudah meningkatkannya. Mereka sangat parah, tetapi sekarang meningkat secara substansial," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih. "Aku baru saja menyetujuinya beberapa waktu yang lalu dengan menteri keuangan."
Ketegangan antara AS dan Iran melonjak pada awal pekan setelah Teheran menargetkan militer Amerika di Pangkalan Udara Ayn al-Asad dan sebuah fasilitas di Erbil di Irak dalam menanggapi pembunuhan Komandan Pasukan Quds IRGC Qasem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS.
Sehari setelah serangan itu, presiden AS tidak menyebutkan tanggapan militer yang akan segera terjadi terhadap serangan rudal Iran, sebagai gantinya menjanjikan gelombang sanksi baru dan menawarkan opsi diplomatik untuk meredakan ketegangan regional dalam pidatonya yang sangat dinanti-nantikan.(*)