GELORA.CO - PDI Perjuangan tidak memiliki kepentingan mendesak di daerah pemilihan Sumatera Selatan I. Dengan kata lain, kasus suap yang diduga melibatkan caleg PDIP Harun Masiku dan Komisioner KPU Wahyu Setiawan adalah urusan pribadi.
Ketua Tim Task Force Forum Advokat Pengawal Pancasila (FAPP) Petrus Selestinus bahkan melihat kasus ini sebatas ambisi besar Harun Masiku yang berkeinginan kuat mendapatkan kekuasaan.
“Sehingga dengan kemampuan materi atau uang yang sangat besar mencoba menggusur posisi Riezky Aprilia dari anggota DPR RI,” ujar koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) itu kepada wartawan, Rabu (16/1).
Kasus ini pun terbilang aneh. Terlebih PDIP, dalam hal ini, Megawati Soekarnoputri dan Hasto Kristiyanto, mau berkorban dengan menempuh segala cara, sekalipun di luar kewajaran.
“Mengapa tidak membiarkan Harun Masikhu sendiri yang menempuh upaya hukum,” tanyanya.
Jika hanya karena ambisi besar Harun Masiku dengan motif uang dan kekuasaan, maka patut diduga ada uang dengan jumlah yang lebih besar bermain di kasus ini.
Uang yang dimaksud bukan sebatas Rp 900 juta yang diminta Wahyu Setiawan. Juga bukan uang barang bukti sebesar Rp 400 juta yang di OTT.
“Kuat dugaan di balik semua itu, ada uang besar yang bermain di luar jatah uang yang diminta Wahyu Setiawan,” tutupnya.(rmol)