GELORA.CO - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut utang PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sangat besar. Bahkan, Menurut Erick utang itu terbesar dalam sejarah BUMN.
Ia menerangkan, utang Krakatau Steel hingga saat ini mencapai 2,2 miliar dolar AS atau setara Rp 30,02 triliun.
"Yang pasti fokus hari ini konkrit terstruktur 2,2 miliar dolar AS," ujar Erick dalam Paparan Publik Krakatau Steel di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Erick melanjutkan, jumlah utang tersebut hanya utang induk usaha. Jika ditambah anak dan cucu usaha, jumlah utangnya lebih besar lagi.
"Jika disisir Krakatau steel ada anak perusahaan, saya asumsi global, bahwa kemungkinan ini akan lebih besar utang. Sebab di Krakatau Steel ada jumlah anak usaha asa 11, cucu 60, ini keluarga besar," ucap dia.
Kendati demikian, Erick bakal merestrukturisasi utang Krakatau Steel tersebut. Dalam restrukturisasi ini, Erick menggandeng 10 bank BUMN, swasta, hingga asing.
Adapun, 10 bank tersebut diantaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank ICBC Indonesia, Lembaga Pemblayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), PT Bank Central Asia Tbk, Bank DBS Indonesia dan PT Bank OCBC NISP Tbk, Standard Chatered Bank Indonesia dan PT CIMB Niaga Tbk.(*)