GELORA.CO - Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain mencurigai Pilpres 2019 lalu sarat dengan transaksi suap.
Kecurigaan Tengku Zulkarnain bukan tanpa alasan. Mengingat Komisioner
KPU, Wahyu Setiawan berani menerima suap dari politisi PDIP Rp900 juta.
Menurutnya, uang Rp900 juta saja diterima oleh Komisioner KPU, apalagi
jika diiming-imingi duit puluhan miliar atau ratusan miliar.
“Uang suap Rp 900 Juta saja diterima Komisioner KPU, tdk terbayangkan
jika kemarin puluhan bahkan mungkin saja ratusan milyar akan ditolak
jika disodorkan utk mendudukkan oknum yg mau duduk dan berkuasa dgn cara
suap. Bisakah kita percaya jika kerjanya kemarin ikhlas tanpa suap?,”
kata Zulkarnain di akun Twitternya, Senin (13/1/2020).
Cuitan ustaz yang kerap melontarkan kritik keras kepada pemerintah Jokowi itu menuai reaksi dari warganet.
Sebagian warganet mendukung dan setuju dengan pendapat Zulkarnain. Tapi
tak sedikit pula yang justru membully ustaz asal Sumatera tersebut.
“Pak @jokowi tolong kasihlah ayah naen ini jabatan kasian dia,” kata @Donchandr yang mengomentari cuitan Zulkarnain.
“Alhamdulillah jika saya mau jabatan sudah sejak dahulu ditawarkan pada
saya. Secuilpun saya tdk ngiler dgn jabatan apapun. Alhamdulillah,”
jawab Zulkarnain.
Salah satu netter lantas membagikan foto Tengku Zulkarnain bersama
Presiden ke-2 RI, Soeharto. Ia menyebut Tengku Zulkarnain adem-adem aja
pada zaman Soeharto. Dia tidak garang seperti sekarang ini.
Namun tudingan itu dibantah oleh Zulkarnain. Ia menyebut sudah kritis sejak zaman Soeharto.
“Kalau kau tahu bagaimana isi ceramah saya di Medan zaman beliau
(Soeharto) berkuasa, bulu kudukmu akan meremang. Silakan tanyakan pd
semua muslimin di Medan,” tandas Zulkarnain. [psid]