Tak Hanya dengan Basuki, Anies Juga Silang Pendapat dengan Jokowi

Tak Hanya dengan Basuki, Anies Juga Silang Pendapat dengan Jokowi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali silang pendapat dengan pemerintah pusat mengenai banjir. Setelah sebelumnya dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Anies lalu silang pendapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Silang pendapat antara pemimpin berawal dari pernyataan Jokowi mengenai faktor penyebab banjir di Jabodetabek pada awal tahun 2020 ini. Jokowi menyebut salah satu faktor penyebab banjir di Jabodetabek karena warga yang membuang sampah sembarangan.

"Pemerintah pusat, pemprov, pemkab, pemkot, semuanya bekerja sama dalam menangani ini karena ada yang disebabkan oleh kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana, banyak hal," ujar Jokowi kepada wartawan di kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Jokowi ingin pemerintah dari tingkat pusat sampai ke daerah bersinergi menangani masalah banjir. Dia menegaskan keselamatan warga adalah yang utama.

"Tetapi saya ingin agar kerja sama itu dibangun pusat, provinsi, dan kabupaten/kota sehingga semuanya bisa tertangani dengan baik. Tapi yang paling penting pada saat kejadian seperti yang sekarang ini evakuasi korban banjir. Keselamatan keamanan masyarakat harus didahulukan," tutur Jokowi.

Anies sendiri punya pendapat berbeda soal penyebab banjir di Jakarta pada awal tahun 2020. Saat ditanya wartawan soal pernyataan Jokowi yang menyebut salah satu faktor penyebab banjir adalah sampah, Anies membandingkan lokasi titik banjir dengan titik curah hujan tinggi berdasarkan data BMKG.

"Mungkin kita harus cek lagi (apakah banjir di Jakarta karena sampah), seperti apa kondisi per wilayah yang di situ ada banjir," ucap Anies saat ditemui di lokasi banjir Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (2/1).

"Karena, kalau kita lihat, titik-titik banjir dengan titik-titik ramalan (hujan) BMKG mungkin simetris. Di tempat-tempat yang BMKG menunjukkan volume air hujan yang tinggi, di situ ada banjir yang ekstrem. Paling, setahu saya tidak banyak sampah," imbuh dia.

Anies lalu menyinggung banjir di Bandara Halim Perdanakusuma. Banjir yang sempat Bandara Halim diketahui menyebabkan penerbangan dialihkan.

"Tapi kemarin bandaranya tidak bisa berfungsi. Apakah ada sampah di bandara? Rasanya tidak. Tapi Bandara Halim kemarin tidak bisa digunakan," sebut Anies.

Dia menegaskan bahwa saat ini Pemprov DKI sedang fokus mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Setelah itu, barulah Pemprov DKI akan menganalisis penyebab banjir tersebut.

"Pada fase ini, saya selalu katakan, kita fokus pada penyelamatan warga, fokus pada evakuasi warga. Sesudah ini beres, kita duduk, kumpulkan data yang lengkap, lalu berbicara objektif, apa saja faktor berkontribusi, di daerah mana," terang Anies.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita