GELORA.CO - Tokoh Papua Christ Wamea menyebut Partai berlambang moncong putih penjahat demokrasi.
Pasalnya kata dia, karena sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto membantah
mengetahui keberadaan Harun Masiku yang menjadi buron KPK akibat kasus
suap.
Hal itu disampaikan Christ melalui akun twitter resminya.
“Betapa istimewanya Harun Masiku buat Hasto. Giliran jadi buronan KPK
ditanya Hasto tidak tahu. Moncong putih Penjahat demokrasi,” kata tokoh
Papua Christ Wamea di akun Twitter-nya @ChristWamea seperti melansir
suaranasional.com.
Hasto mati2an perjuangkan Harun Masiku walaupun suaranya sgt tdk memenuhi syarat. Tiga surat PAW diajukan ke KPU. Betapa istimewanya Harun Masiku buat Hasto. Giliran jd buronan KPK ditanya Hasto tdk tahu. Moncong putih Penjahat demokrasi. https://t.co/GwOGsyM0To— Christ Wamea (@ChristWamea) January 11, 2020
Christ mengungkapkan seperti itu menanggapi berita dari geloranews
berjudul “Harun Masiku Masih Jadi Buronan KPK, Hasto: Saya Enggak Tahu.”
Kata Christ Wamea, Hasto sebenarnya mengetahui keberadaan Harun Masiku.
“Hasto mati-matianan perjuangkan Harun Masiku walaupun suaranya
sangat tidak memenuhi syarat. Tiga surat PAW diajukan ke KPU,” jelasnya.
Hasto Kristiyanto ditengarai terlibat dalam kasus dugaan suap kepada komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan.
Indikasi itu dikuatkan oleh rencana tim Komisi Pemberantasan Korupsi
menggeledah ruang kerja Hasto di kantor pengurus pusat PDIP, di Jalan
Diponegoro Nomor 60, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).
Dua orang yang diduga staf Hasto juga ikut ditangkap tim KPK dalam
operasi senyap, dua hari lalu. Keduanya adalah Saeful Bachri dan Donny
Tri Istiqomah-seorang advokat dan calon legislator PDIP.
Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar mengatakan lembaganya membuka
peluang memeriksa Hasto dalam kasus dugaan suap Wahyu tersebut.
“Mungkin (pemeriksaan) tidak saja kepada Hasto, tapi juga kepada
pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan pengembangan perkara ini,”
kata Lili di kantornya, Jumat (10/1/2020).[ljc]