GELORA.CO - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, melesat dengan beragam prestasi sepanjang tahun 2019. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun memuji kinerja keuangan bank milik pemerintah itu.
Di saat menurunnya pertumbuhan di berbagai sektor sehingga memengaruhi penerimaan negara, BRI justru mampu memberikan laba besar. Pada 2019, BRI menghasilkan laba senilai Rp34,41 triliun. Laba tersebut menunjukkan kinerja sektor keuangan yang cukup memuaskan.
Sri Mulyani merasa senang, itu berarti kontribusi pajak yang bakal ia terima juga besar. Sambil berkelakar ia meminta agar BRI untuk terus meningkatkan kinerja agar menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi lagi.
"Jasa keuangan, terutama BRI, dengan keuntungan dan deviden yang siap disetor ke saya, saya senang. Sektor keuangan tumbuh dan kontribusi pajak yang hebat," kata Sri Mulyani dalam BRI Group Economic Forum 2020, Rabu (29/1).
Pertumbuhan sektor pengolahan mengalami minus 1 persen atau lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang tumbuh sebesar 10 persen. Sektor pertambangan pun terkontraksi 20 persen. Untuk sektor konstruksi pertumbuhannya hanya 3 persen, jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang tumbuh sebesar 6 persen.
"Saya minta BRI punya keuntungan baik, supaya bisa bayar pajak dan dividen ke saya, intermezo ya. Kita tidak bisa bikin acara gini kalau dia [BRI] tidak sehat," kata Sri Mulyani, disambut tawa para tamu yang hadir di Ballroom 1-2, The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso pun mengatakan shareholder terbesar BRI adalah Kementerian Keuangan. Dengan laba yang diperoleh BRI senilai Rp34,4 triliun pada 2019, pihaknya siap membagikan dividen.
"Dalam satu tahun laba kami mencapai Rp34,4 triliun, atau tumbuh 6,2 persen," kata Sunarso dengan bangga.[rmol]