Sandiaga Maknai Pesan Jokowi untuk Berangkulan

Sandiaga Maknai Pesan Jokowi untuk Berangkulan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi pesan 'hati-hati 2024' kepada Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno. Pesan itu dimaknai Sandiaga sebagai ajakan untuk berangkulan.

Pesan 'hati-hati 2024' itu disampaikan Jokowi saat memberi sambutan dalam pelantikan pengurus HIPMI 2019-2022 di Ballroom Raffles Hotel, Jalan Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2020).

Ucapan Jokowi itu berawal usai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, melontarkan candaan saat menyapa Sandiaga yang menghadiri pelantikan tersebut. Bahlil menyebut Sandiaga sudah tahu sejak awal sulit menyaingi Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Bahlil awalnya menyapa satu per satu undangan yang hadir. Sejumlah menteri disebut, termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Golkar. Setelahnya Bahlil lanjut memanggil satu per satu nama seniornya di HIPMI, termasuk Sandiaga. Momen persaingan Jokowi-Sandi pun diungkit lagi.

"Kemudian ada Pak Sandiaga Uno. Ini Pak, Pak Sandi ini sebenarnya sudah tahu kalau bapak menang (Jokowi), dia bilang sama saya dari pada lihat orang lain yang ikut berkompetisi mendingan keluarga besar HIPMI saja," ujar Bahlil. Para anggota HIPMI kemudian bertepuk tangan.

Mantan Ketum HIPMI itu mengatakan Sandiaga sudah tahu sejak awal bakal susah memenangi Pilpres 2019. Namun, kata Bahlil, Sandiaga tak masalah jika yang memenangi pilpres adalah kader HIPMI.

"Dia sudah tahu dari awal memang agak berat untuk menang. Tapi dari pada untuk yang lain ya sudah dari HIPMI kasih lagi....," tutur dia.

Usai Bahlil, giliran Presiden Jokowi menyampaikan pidato. Sama seperti Bahlil, Jokowi awalnya menyapa para tamu lalu menyapa Sandiaga.

"Yang saya hormati senior-senior HIPMI mantan ketua umum yang tidak bisa sebutkan satu per satu. Yang hapal hanya satu Bapak Sandiaga Uno," kata Jokowi di Ballroom Raffles Hotel, Jalan Prof Dr Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2020).

"Hati-hati 2024," sambung Jokowi disambut riuh teriakan anggota HIPMI.

Jokowi kemudian menyampaikan ulang pernyataan dari Bahlil itu. Kandidat pengganti Jokowi disebut akan berasal dari kalangan HIPMI.

"Tadi kan disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina bahwa 2024 nanti kemungkinan beliau ini menyampaikan, yang hadir di sini adalah kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya," ujar dia.

Jokowi meyakini pernyataan tersebut. Namun, Jokowi tak mengungkap nama yang bakal menggantikannya sebagai presiden itu.

"Dan saya meyakini itu tapi saya tidak menyebutkan orangnya siapa, hanya tadi yang baru saja berdiri tadi," kata Jokowi.

Ketika kembali ditanya soal sapaan khususnya ke Sandiaga itu, Jokowi mengaku hanya merespons pernyataan Bahlil.

"Karena diberi umpan sama Kepala BKPM, itu saja," kata Jokowi saat ditanya wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (17/1).

"Ada urut-urutan diberi umpan oleh kepala BKPM kemudian saya teruskan itu saja," sambungnya.

Dia mengatakan sapaan itu bukan berarti dukungan ke Sandiaga di Pilpres 2024. Jokowi menegaskan pilpres masih jauh.

"Semua kita dukung tapi kan masih panjang, masih lama pilpres baru rampung," ucap Jokowi.

Sandiaga, yang merupakan rival Jokowi saat Pilpres 2019, kemudian angkat bicara soal pesan 'hati-hati 2024' dari Jokowi. Sandiaga menganggap pesan itu untuk merangkul semua pihak.

"Jadi ungkapan Presiden itu adalah mungkin merangkul kita semua untuk lupakan perbedaan kontestasi politik sebelumnya. Sekarang kita bersatu padu dan bekerja secara nyata karena tentunya nanti masyarakat akan memilih sesuai dengan kinerja dan kerja nyata," kata Sandiaga di Hotel Kempinski, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (18/1).

Sandiaga enggan menjawab lugas saat ditanya soal rencananya maju pada Pilpres 2024. Menurut Sandi, hal itu masih terlalu awal untuk dibahas.

"Masih terlalu awal. Nanti kita lihat, mudah-mudahan apa yang kita ikhtiarkan hari ini, membangun bersama bisa terwujud," ucapnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita