GELORA.CO - Partai NasDem DKI menilai pernyataan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, soal banyak warga DKI pindah ke Surabaya karena anak-anaknya terjangkit asma, kurang bijaksana. Risma diminta menjelaskan secara detail pernyataannya itu.
"Ya Bu Risma ini indikatornya ucapannya ini di mana, orang sakit itu karena apa? apakah karena pencemaran udara? apakah karena hal-hal lain, jadi bagi saya Bu RIsma kurang wise juga untuk membahas hal-hal seperti itu," kata Ketua Fraksi NasDem DKI Wibi Andrino kepada wartawan, Sabtu (18/1/2020).
Wibi meminta Risma tak mencampuri urusan kota lain. Jika Risma ingin berbuat untuk DKI, Wibi menyarankannya untuk mengikuti Pilgub DKI.
"Selesaikan saja masalah kota masing-masing sebelum mencampuri masalah kota yang lain, kalau nanti Bu Risma pengin berbuat maju saja sebagai gubernur DKI nanti tapi nanti, tahan dulu komentarnya karena di Jakarta hari ini tidak butuh komentar kita butuh akselerasi luar biasa untuk warga di Jakarta," imbuh dia.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membeberkan mengenai sejumlah cara menekan solusi di wilayahnya. Dia terus menambah jumlah pohon karena jumlah kendaraan di Surabaya terus bertambah.
"Makanya Surabaya seperti hutan. Di tengah kota tapi seperti hutan. Karena selalu saya tambah terus (pohonnya) karena mobilnya tambah terus," kata perempuan yang akrab disapa Risma itu dalam gelaran Indonesia Millenial Summit, di The Tibrata, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Risma kemudian membanggakan tingkat polusi di Surabaya membaik dan kesehatan warga meningkat. Menurut dia, hal itu berdampak terhadap perkembangan industri properti di Surabaya.
Kondisi itu juga, kata Risma, menyebabkan banyak warga Jakarta berpindah ke Surabaya karena banyak anak-anak terjangkit asma.
"Indeks properti di Surabaya setinggi di Indonesia karena lingkungan kita bagus. Banyak warga Jakarta pindah ke Surabaya karena anaknya asma. Begitu ke Surabaya mereka nggak sakit lagi," ungkapnya.(dtk)