PUBG Cs Bisa Bikin Tekor RI, Ini Penjelasannya

PUBG Cs Bisa Bikin Tekor RI, Ini Penjelasannya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Permainan online berbayar buatan asing seperti Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) hingga Mobile Legends disebut bisa merugikan negara hingga triliunan rupiah. Gim online tersebut bisa membuat neraca pembayaran Indonesia (NPI) defisit. Sebab, tiap transaksi pembelian gim tersebut akan membawa aliran uang dari Indonesia keluar.

"Kalau main game itu keliatan nggak di neraca pembayaran Indonesia? Mudah-mudahan kelihatan. Yang pasti itu uang Indonesia yang keluar," kata Mirza Adityaswara saat menjabat Deputi Gubernur Senior BI pada awal 2019.

Mengutip laman BI, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) merupakan statistik yang mencatat transaksi ekonomi antara penduduk Indonesia dengan bukan penduduk pada suatu periode tertentu. Transaksi NPI terdiri dari transaksi berjalan, transaksi modal, dan transaksi finansial.

Dilansir CNBC Indonesia, jika dalam NPI nilainya negatif, itu berarti lebih banyak uang yang keluar dari Indonesia ketimbang yang masuk. Istilahnya lebih besar pasak dari pada tiang.

Dalam kasus ini, pemain gim online ditawarkan beragam produk untuk mempermudah saat bermain seperti senjata ataupun kostum. Ini dibeli menggunakan uang yang diterima oleh publisher gim tersebut. Sayangnya, sebagian publisher tersebut tidak memiliki kantor yang berbasis di Indonesia.

Contohnya game mobile yang paling populer di Indonesia, Mobile Legends, yang publisher-nya, Moonton baru dikabarkan berencana membuka kantor di Indonesia pada September 2018 lalu.

Artinya sejak pertama kali masuk Indonesia pada tahun 2016, hampir tidak ada operasi Moonton yang dilakukan di Indonesia. Dengan dengan kata lain, hampir seluruh uang yang dikeluarkan pemain dari Indonesia akan berhamburan ke luar negeri.

Simak Video "Membanggakan! Tim Indonesia Juarai Turnamen PUBG Mobile Dunia" [dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita