GELORA.CO - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan Iran akan mendapat 'pukulan keras' jika menyerang Israel di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS). Israel memastikan akan memberikan pelajaran ke Iran.
"Siapa pun yang menyerang kami akan menerima pukulan keras," kata Netanyahu di Yerusalem seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (8/1/2020).
Netanyahu juga memuji Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan serangan yang membunuh Jenderal Iran Qasem Soleimani. Netanyahu mengatakan Israel tidak terlibat dalam pembunuhan Soleimani, dan tidak boleh diseret ke dalam masalah tersebut.
"Soleimani berada di belakang kematian orang tak bersalah yang tak terhitung jumlahnya dan dia telah mengguncang kawasan itu dan berencana untuk melakukan yang lebih buruk," kata Netanyahu.
Sebelumnya, Israel menggelar rapat keamanan darurat setelah Amerika Serikat (AS) menewaskan Komandan Garda Revolusi Iran dalam serangan drone di Irak. Rapat keamanan itu digelar pada Jumat (3/1) waktu setempat, setelah serangan udara AS menewaskan Mayor Jenderal Qasem Soleimani yang menjabat Komandan Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran.
Sebagai sekutu AS, Israel turut berpotensi menjadi target serangan balasan Iran. Netanyahu juga kerap menyampaikan dukungan terhadap AS.
"Sama seperti Israel memiliki hal untuk mempertahankan diri, Amerika Serikat juga memiliki hak yang sama persis," tegas Netanyahu dalam pernyataan di penerbangan dari Athena menuju Israel, seperti dilansir AFP, Sabtu (4/1/2019).
"Presiden (Donald) Trump pantas mendapatkan pujian karena bertindak cepat dan tegas," ucapnya. "Israel berdiri bersama Amerika Serikat dalam perjuangan bagi perdamaian, keamanan dan pertahanan diri," ujar Netanyahu menegaskan.(*)